Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan eceran pada bulan Desember 2023 terlihat meningkat bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya maupun periode sama tahun 2022.
Hasil Survei Penjualan Riil Bank Indonesia (BI) menunjukkan, Indeks Penjualan Riil (IPR) Desember 2023 sebesar 217,9 atau tumbuh 4,8% secara bulanan atau mom.
Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono, mengungkapkan, peningkatan penjualan eceran pada akhir tahun lalu didorong perayaan pada akhir tahun.
Baca Juga: Kenaikan Cukai Hasil Tembakau Mulai Berlaku, Simak Rekomendasi Saham HMSP, GGRM, WIIM
“Ada hari besar keagamaan nasional (HBKN) Natal dan libur tahun baru yang meningkatkan permintaan dalam negeri,” tulis Erwin dalam laporannya, Rabu (10/1). Selain itu, pada akhir tahun juga ada strategi potongan harga yang diberikan oleh para pengusaha ritel.
Bila menilik kelompok penjualan, seluruh kelompok diyakini meningkat, terutama kelompok peralatan informasi dan komunikasi yang naik 10,4% mom.
Kemudian ada juga subkelompok sandang dengan pertumbuhan 6,1% mom, serta kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang tumbuh 4,7% mom.
Sedangkan bila dibandingkan dengan Desember 2022, pertumbuhan IPR tercatat sebesar 0,1% yoy. Hanya, ini melambat dari pertumbuhan bulan sebelumnya yang mencapai 2,1% yoy.
Baca Juga: Giliran Harga Minyak Goreng Subsidi Akan Naik
Berdasarkan kelompoknya, terpantau kelompok bahan bakar kendaraan bermotor tumbuh 15,4% yoy, atau meningkat dari pertumbuhan pada bulan sebelumnya yang sebesar 10,9% yoy.
Serta kelompok makanan minuman dan tembakau tumbuh 2,7% yoy, meningkat dari pertumbuhan 2,6% yoy pada bualn sebelumnya.
Sementara itu, subkelompok sandang tercatat tumbuh melambat, yaitu dari 11,4% yoy pada bulan sebelumnya menjadi 8,4% yoy.
Pun kelompok suku cadang dan aksesori tumbuh 9,4% yoy, atau melambat dari 10,8% yoy pada bulan sebelumnya.
Baca Juga: Mendag Beri Sinyal Harga Minyakita Bakal Naik
Sedangkan kelompok peralatan informasi dan komunikasi tercatat turun 31,5% yoy, atau jauh lebih dalam dari penurunan pada bulan sebelumnya yang sebesar 11,3% yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News