kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ada korupsi di bansos Covid-19, KPK sudah mengingatkan


Minggu, 06 Desember 2020 / 10:05 WIB
Ada korupsi di bansos Covid-19, KPK sudah mengingatkan
ILUSTRASI. KPK menyebut telah melakukan upaya pencegahan korupsi dana penanganan Covid-19.


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terkait kasus korupsi bantuan sosial (bansos) di Jabodetabek. Bansos di Jabodetabek merupakan salah satu program perlindungan sosial di tengah pandemi virus corona (Covid-19). 

Pandemi Covid-19 membuat pemerintah melakukan percepatan perluasan bansos. Pemerintah juga memberikan anggaran yang besar untuk penanganan Covid-19 termasuk dalam perlindungan sosial. 

Menyikapi hal tersebut, KPK menyebut telah melakukan upaya pencegahan korupsi dana penanganan Covid-19. "Sejak awal KPK sudah menyampaikan titik rawan terjadi korupsi salah satunya terkait dengan perlindungan sosial dalam hal ini pemberian bansos," ujar Ketua KPK Firli Bahuri saat konferensi pers, Minggu (6/12).

Lebih jauh, Firli bilang proses pencegahan oleh KPK telah dilakukan beberapa kali. Termasuk dalam penerbitan surat edaran yang bertujuan untuk mencegah korupsi dalam penggunaan dana penanganan Covid-19. "KPK telah menerbitkan beberapa surat edaran dalam rangka pencegahan untuk tidak terjadinya tindak pidana korupsi," terang Firli.

Baca Juga: Diduga terima suap bansos Covid-19 Rp 17 miliar, ini harta kekayaan Mensos Juliari

Pada korupsi bansos tersebut Menteri Sosial Juliari Batubara telah ditetapkan sebagai tersangka. Juliari disebut mendapatkan bayaran Rp 10.000 per paket bansos.

Bansos Jabodetabek memang diberikan dalam bentuk paket sembako. Bayaran yang diterima Juliari diduga sebagai hadiah atas penunjukan pihak swasta terkait paket bansos tersebut.

Dalam keterangannya, KPK mengungkapkan, perkara yang menyeret Juliari bermula dari pengadaan bansos penanganan Covid-19 berupa paket sembako di Kementerian Sosial RI tahun 2020. Anggaran pengadaan bansos senilai sekitar Rp 5,9 triliun dengan total 272 kontrak dan dilaksanakan dalam periode.

Juliari sudah resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK). Politisi PDIP ini harus berurusan dengan hukum dalam kasus dugaan suap pengelolaan dana bantuan sosial untuk penanganan dampak pandemi Covid-19 di Kementerian Sosial (Kemensos). Sempat menjadi buronan, Juliari sudah menyerahkan diri ke KPK.

Baca Juga: Kasus dugaan korupsi mensos, dua tersangka patok fee Rp 10.000 per paket bansos

Baca Juga: Mensos Juliari diduga menerima suap Rp 17 miliar untuk keperluan pribadi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×