kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Ada Kemungkinan Suku Bunga The Fed Telah Mencapai Puncaknya


Kamis, 25 Mei 2023 / 18:29 WIB
Ada Kemungkinan Suku Bunga The Fed Telah Mencapai Puncaknya
ILUSTRASI. Federal Reserve Board Chairman Jerome Powell speaks during a news conference following a two-day meeting of the Federal Open Market Committee (FOMC) in Washington, U.S., July 27, 2022. REUTERS/Elizabeth Frantz


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) sebesar 25 basis poin (bps) pada awal bulan ini berpeluang besar menjadi kenaikan suku bunga terakhir. 

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menilai kenaikan suku bunga acuan The Fed saat ini sudah mencapai puncaknya. 

"Kami yakini dan masih yakin bahwa (kenaikan suku bunga) The Fed sudah capai puncaknya. Probabilitas untuk suku bunga The Fed naik di bulan ini tidak terlalu besar. Jadi kemungkinan akan tetap," terang Perry dalam konferensi pers, Kamis (25/5). 

Baca Juga: Reksadana Pendapatan Tetap Layak Dipantau Ketika Suku Bunga Mencapai Puncaknya

Kemudian sejumlah analis memperkirakan ada kemungkinan suku bunga acuan The Fed turun pada akhir tahun 2023. 

Namun Perry tetap melihat suku bunga acuan The Fed akan ditahan di level tinggi untuk waktu yang lama, atau tren higher for longer. 

Ini seiring dengan penurunan inflasi yang berjalan lebih lambat akibat ketatnya pasar tenaga kerja di negara tersebut. 

Nah, kondisi kebijakan suku bunga di Paman Sam ini juga menjadi pertimbangan bagi BI untuk menentukan arah suku bunga ke depan. 

Baca Juga: Minat Investor Pasar Obligasi RI Tetap Tinggi di Tengah Kenaikan Yield US Treasury

Perry bilang, akan tetap waspada dengan apa yang terjadi di AS yang tentu akan memengaruhi kondisi pasar keuangan dunia. 

Sembari menanti hilal yang tepat terkait penurunan suku bunga, Perry bilang saat ini fokus BI adalah memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah dan pengendalian inflasi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×