Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktorat Jenderal (Ditjen) Kekayaan Negara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tetap optimistis bahwa kinerja lelang di tahun ini tetap positif di tengah ancaman resesi global.
Pasalnya, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) sendiri menargetkan nilai transaksi lelang pada 2023 mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Direktur Lelang DJKN Kemenkeu Joko Prihanto mengatakan, DJKN mematok target transaksi lelang di tahun ini mencapai Rp 33 triliun.
Target ini naik Rp 3 triliun jika dibandingkan dengan target tahun 2022 yang sebesar Rp 30 triliun. Target ini diklaim juga menjadi target tertinggi dalam sejarah.
Baca Juga: Ditjen Kekayaan Negara Mencatat Nilai Transaksi Lelang 2022 Capai Rp 35,23 Triliun
"Kita men-challenge target Rp 33 triliun di 2023 ini juga target tertinggi sepanjang sejarah, kita optimis," ujar Joko dalam Media Briefing DJKN, Jumat (20/1).
Oleh karena itu, DJKN masih optimis bahwa kinerja lelang tahun ini masih menunjukkan kinerja positif meskipun di tengah resesi global. Terlebih lagi, sepanjang 2022 nilai transaksi lelang mencapai Rp 35,23 triliun.
Angka ini setara 117% dari target yang ditetapkan pada tahun ini sebesar Rp 30 triliun. Sementara sumbangan ke penerimaan negara bukan pajak (PNBP) mencapai Rp 850 miliar. "Resesi ngak akan mempengaruhi (kinerja lelang)," katanya.
Joko menjelaskan, penjualan lelang memiliki karakteristik dan spesifikasi tertentu. Bahkan, lelang yang dilakukan Ditjen Kekayaan Negara telah memiliki pelanggan tetap sehingga tidak akan mempengaruhi kinerja lelang meskipun ada ancaman resesi.
Baca Juga: DJKN Kemenkeu Beberkan Keberhasilan Kinerja Lelang dalam 5 Tahun Terakhir
"Ini sudah ada pelanggannya dan semakin hari semakin bertambah. Jadi resesi ini saya belum merasakan mempengaruhi di pasar lelang," tutur Joko.
Mengutip berita Kontan (15/11/2021), Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Rioanald Silaban mengatakan, lelang merupakan salah satu tugas dan fungsi lain di samping mengelola Barang Milik Negara (BMN) dengan peran aktif dalam perekonomian nasional.
Selain itu, bukan hanya mengemban fungsi sebagai sarana pemindahtanganan BMN dan sumber penerimaan negara, lelang juga menjadi solusi bagi pemulihan keuangan negara melalui penjualan barang rampasan dan sitaan.
“Di sisi lain, lelang juga turut membantu menyelesaikan rasio kredit macet perbankan dan mendukung fungsi intermediasi perbankan melalui lelang barang agunan, serta membantu menggerakkan roda perekonomian,” ujar Rioanald dalam acara Apresiasi Kekayaan Negara , dikutip Jumat (20/1).
Baca Juga: Realisasi PNBP Lelang Hingga Kuartal II 2022 Mencapai Rp 378,88 Miliar
Rionald menyampaikan, minat masyarakat terhadap lelang khususnya lelang sukarela juga semakin meningkat. Hal ini ditandai dengan adanya objek yang ditawarkan yang juga kian bervariasi mulai dari motor, mobil, hingga produk-produk UMKM melalui penyelenggaraan kompetisi dan inovasi lelang produk UMKM 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News