kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada 12 wamen di Kabinet Indonesia Maju, Akida: Kinerja pemerintah harus cepat


Jumat, 25 Oktober 2019 / 21:46 WIB
Ada 12 wamen di Kabinet Indonesia Maju, Akida: Kinerja pemerintah harus cepat
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Maruf Amin memperkenalkan calon-calon wakil menteri Kabinet Indonesia Maju sebelum acara pelantikan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (25/10/2019). Presiden Joko Widodo resmi melantik 12 Wakil Menteri Kabinet


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dua belas nama Wakil Menteri (Wamen) sudah dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dilantiknya para Wamen ditujukan untuk membantu kinerja Menteri dalam mewujudkan visi dan misi Presiden dan Wakil Presiden.

Adanya Wamen didukung oleh Asosiasi Kimia Dasar Anorganik Indonesia (Akida) Ketua Akida Michael Susanto Pardi menuturkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentunya memiliki alasan yang kuat dengan kebijakan adanya Wamen di Kabinet Indonesia Maju.

Baca Juga: Jokowi lantik 12 wamen, ini tanggap Kadin

Namun, selain mendukung Akida tentunya juga tak absen mengawasi kinerja Menteri dan Wamen. "Tentunya akan terlihat mana yang berprestasi dan mana yang tidak dalam waktu dekat," kata Michael saat dihubungi Kontan.co.id pada Jumat (25/10).

Mengenai apakah dengan adanya Wamen cukup mempercepat kinerja pemerintah atau malah memperlambat. Michael menyampaikan sebagai masyarakat hal itu masih menjadi pertanyaannya.

Ia memberi gambaran di swasta misalnya apabila menambah orang atau SDM, maka harus ada job desk yang jelas, pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas, di mana seharusnya akan lebih efektif dan mempercepat pengambilan keputusan.

Baca Juga: Aprindo sebut sebagian besar wamen tidak sesuai dengan latarbelakangnya

"Itu yang menjadi pertanyaan kami sebagai masyarakat, apakah lebih baik or jadi tambahan birokrasi. Mungkin ini yang perlu disosialisasikan oleh pemerintah, pembagian tugas yang jelas antara Menteri dan Wakil Menteri, dan apa bedanya dengan Sekjen di Kementerian," jelas Michael.

Secara garis besar Michael menyebut pihaknya tetap mendukung dengan keputusan yang diambil mengenai adanya Wamen.

Ia berharap dengan adanya Wamen proses birokrasi dapat dipercepat, memangkas regulasi yang menghambat pertumbuhan industri, komunikasi antar kementerian lebih lancar, dan kinerja maksimal. "Seharusnya dua kepala dan dua tangan lebih baik daripada satu kepala," ungkap Michael.

Baca Juga: Jadi wamen BUMN, Kartika rela kehilangan gaji Rp 3,6 miliar per bulan di Bank Mandiri

Ditanya mengenai mana Wamen yang menurutnya tepat, Michael menyebut Wamen BUMN dan Wamen KLHK dinilai orang yang hebat.

"Wamen BUMN mestinya orang hebat, Pak Tiko Dirut Mandiri, lalu Wamen KLHK juga orang hebat, beliau S3 di Australia tentang lahan gambut, tentunya orang pintar," tuturnya.

Michael menambahkan jika dirinya baru membaca masing-masing latar belakang para Wamen. Ia menyebut banyak nama baru, namun tentunya Michael yakin para Wamen dipilih atas dasar adanya prestasi dan rekam jejak yang jelas.

Baca Juga: Budi Gunadi Sadikin jadi Wakil Menteri BUMN, begini tanggapan Inalum

Kembali, ia menekankan pihaknya mendukung adanya Wamen dengan harapan kinerja pemerintah akan lebih cepat, namun perlu ada sosialisasi dari pemerintah soal pembagian tugas Menteri dan Wamen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×