kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.948.000   47.000   2,47%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Aceh dan Bank Dunia Kembangkan Budidaya Tebu


Jumat, 12 Februari 2010 / 15:04 WIB
Aceh dan Bank Dunia Kembangkan Budidaya Tebu


Reporter: Uji Agung Santosa | Editor: Tri Adi

JAKARTA. Pemerintah Daerah Nanggro Aceh Darusalam (NAD) bekerjasama dengan Bank Dunia bakal mengembangkan budidaya tanaman tebu seluas 17.000-35.000 hektare di Kabupaten Benar Meriah, Banda Aceh. Budidaya tebu ini selain untuk produksi gula juga untuk pengembangan bahan bakar ethanol.

Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian Achmad Manggabarani mengatakan, pada minggu-minggu ini antara Pemerintah NAD dengan Bank Dunia sudah akan melakukan kesepakatan (MoU) untuk pengembangan kebun tebu ini. “Surat dari bupatinya sudah ada. Itu tidak hanya untuk gula saja tapi kombinasi dengan ethanol. Berapa investasinya saya belum tahu,” kata Manggabarani di Jakarta, hari ini.

Ia menambahkan, pabrik pengolahan tebu itu kemungkinan baru bisa berproduksi setelah 18 bulan nanti, sedangkan untuk penanaman tebu dan pembibitan membutuhkan waktu setidaknya dua tahun untuk sampai bisa panen. “Jadi kemungkinan pada 2011 juga belum bisa berproduksi,” katanya. Untuk mempercepat produksi, Manggabarani menyarankan agar pembudidayaan tidak lagi menggunakan cara tradisional tapi kultur jaringan.

Ia menambahkan, selain Bank Dunia, pengembangan tanaman tebu ini juga akan melibatkan Pemerintah Korea. Menurutnya, pengembangan budidaya tanaman tebu ini tidak masuk dalam blue print pencapaian swasembada gula 2014. “Saya cukup senang, walau tak masuk blue print tapi ada realisasi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×