Sumber: Bloomberg | Editor: Asnil Amri
SYDNEY. Perdana Menteri Australia, Tony Abbott berusaha memperbaiki hubungan dengan Indonesia setelah beredarnya pemberitaan penyadapan ponsel pemimpin Indonesia. Dalam hal ini Abbot mengirimkan surat ke Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Sebelumnya, SBY membuat keputusan untuk menghentikan kerjasama dengan pemerintah Australia, mulai dari kerjasama dalam hal pencari suaka dan juga operasi militer. SBY juga telah menarik duta besarnya dari Canberra pada pekan lalu.
Ketegangan muncul setelah beberapa media internasional memberitakan adanya penyadapan ponsel pemimpin Indonesia. peristiwa itu dikhawatirkan bisa mempengaruhi kebijakan perdagangan antara dua negara yang bertetangga itu.
"Salah satu tugas mendasar dari pemerintah saya adalah untuk memastikan hubungan kami dengan Indonesia menguat," kata Abbott di Sydney kemarin. "Saya menulis kepada Presiden Yudhoyono untuk disampaikan,” kata Abot menjelaskan isi suratnya.
Selain itu, Abbot bilang, pemerintahnya yang terpilih dua bulan lalu tidak akan meminta maaf dalam program yang terkait dengan bela negara. "Australia tidak bisa meminta maaf atas langkah-langkah yang telah diambil untuk membela negara,” kata Abbot.
Namun Abbot mengaku menyesali dan tidak mempertahankan langkah-langkah keamanan yang telah dilakukan pemerintahan masa lalunya. Saat ini, SBY telah menerima surat Abbott dan sedang mempelajarinya.
Sementara itu, ratusan orang berkumpul di luar Kedutaan Besar Australia di Jakarta pada 21 November lalu. Mereka melakukan aksi demonstrasi dab membakar bendera negara tersebut. Pengunjuk rasa itu meminta Australia meminta maaf.
Kebijakan Impor Sapi
Perlu diketahui, Indonesia mengkonsumsi 60% sapi dari Australia yang bisa saja merevisi aturan untuk membuat kebijakan impor sapi dari negara lain. Hal ini disampaikan oleh Gita Wirjawan, Menteri Perdagangan Indonesia.
Sebagaimana diketahui, Malaysia saat ini impor sarpi dari India dan hanya sebagian lagi impor dari Australia. , “Indonesia bisa belajar dari Malaysia dan mengikuti aturan itu,” terang kata Gita.
Perdagangan Indonesia dan Australia meliputi produk gandum, minyak dan susu yang nilainya mencapai A$ 14,6 miliar atau setara US$13,4 miliar tahun lalu.
Sebagaimana diberitakan media asing, ponsel SBY diketahui telah disadap 15 hari pada bulan Agustus 2009. Australian Broadcasting Corp mengatakan pada situs webnya 18 November , mengutip bocoran dokumen dari Edward Snowden, mantan pekerja intelijen AS.
Dalam pemberitaan tersebut, sekali badan-badan intelijen Australia diketahui telah mendengarkan percakapan SBY.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News