Reporter: Yohan Rubiyantoro |
JAKARTA. Komisi Pemilihan Umum (KPU) mulai menggelar lelang pengadaan barang dan jasa untuk pemilu presiden 2009. Lelang yang digelar meliputi pengadaan surat suara, tinta, dan segel dengan total pagu anggaran lebih dari Rp 121 miliar.
Wakil Kepala Biro Logistik KPU, Boradi, mengatakan minat peserta lelang untuk pilpres lebih tinggi daripada pemilu legislatif. Hal ini terbukti dari banyaknya peserta lelang yang mengajukan penawaran untuk lelang surat suara dan tinta. Hal ini disebabkan, nilai pengadaan barang dan jasa pilpres jauh lebih kecil dibanding pemilu legislatif, sehingga perusahaan berskala kecil dan menengah juga bisa mengikuti lelang.
"Banyak sekali peserta baru, meskipun sebagian besar masih wajah-wajah lama peserta lelang pileg," katanya kepada Kontan di ruang kerjanya, Selasa (12/5).
Kendati nilai lelang lebih kecil, namun KPU tetap mensyaratkan sejumlah kriteria bagi peserta leleng. Peserta lelang surat suara misalnya, mereka harus punya kemampuan dasar 0,6 dari perkiraan anggaran paket pekerjaan. Peserta lelang juga wajib memiliki mesin cetak web 4/2 ukuran plano dan mesin sheetfed 4 warna ukuran plano (masing-masing 4 unit). Selain itu, mereka juga harus menyediakan sekurang-kurangnya 10 mesin potong (4 milik sendiri dan sisanya boleh sewa).
Boradi mengatakan untuk pengadaan surat suara, KPU membaginya dalam beberapa paket yang terdiri dari 10 juta lembar surat suara tiap paket. Ia juga menjamin proses pencetakan dan distribusi surat suara lebih cepat selesai. Pasalnya, ukuran kertas suara jauh lebih kecil. Boradi menargetkan KPU sudah mengumumkan pemenang lelang surat suara pada 25 Mei.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News