kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45892,58   -2,96   -0.33%
  • EMAS1.324.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

87,8% responden tak puas pada kinerja menteri tangani Covid-19, ini alasannya


Senin, 13 Juli 2020 / 14:16 WIB
87,8% responden tak puas pada kinerja menteri tangani Covid-19, ini alasannya
ILUSTRASI. Kantor Litbang Kompas. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagian besar responden atau 87,8% yang disurvei oleh Litbang Kompas mengenai perbaikan kinerja kabinet menunjukkan ketidakpuasannya terhadap kinerja menteri, khususnya dalam menangani pandemi Covid-19. 

Survei itu dilakukan secara daring pada 7 hingga 11 Juli 2020. Terdapat 587 responden yang berasal dari 23 provinsi. Nirpencuplikan atau margin of error penelitian ini sekitar 4,04%. 

Ada sejumlah alasan yang menyebabkan pubilk merasa tidak puas terhadap pemerintah dalam menangani Covid-19. Alasan itu berkaitan dengan upaya preventif maupun kuratif. 

Baca Juga: Kasus Covid-19 di 8 provinsi melonjak, Gugus Tugas pastikan tak ada karantina wilayah

Dalam hal penyediaan fasilitas kesehatan misalnya, 7 dari 10 responden (71,1%) mengaku tidak puas dengan kinerja jajaran menteri terkait. Kekurangan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga kesehatan hingga sulitnya masyarakat mendapatkan masker pada awal pandemi mendorong rasa ketidakpuasan publik pada bidang kesehatan. Ketidakpuasan juga diungkapkan 75,1% responden dalam bidang penyaluran bantuan sosial. 

Penyerahan bantuan yang belum merata dan tidak tepat sasaran menjadi salah satu penyebab yang mendorong rasa ketidakpuasan publik. Pada sektor ekonomi, publik juga mengaku belum puas dengan kinerja jajaran menteri terkait, khususnya dalam memberikan stimulus kepada para pengusaha dan UMKM. 

Baca Juga: Hampir 13 juta orang terinfeksi corona, ini 10 negara dengan kasus terbanyak

Sebelumnya, pemerintah telah memberikan stimulus berupa keringanan pajak hingga restrukturisasi kredit. Namun, 68,5% responden menilai kebijakan ini belum optimal sebagai upaya penanganan terhadap dampak ekonomi dari pandemi Covid-19. 

Besarnya derajat ketidakpuasan di berbagai bidang bisa jadi turut disebabkan minimnya dampak langsung yang dirasakan masyarakat dari sejumlah program yang diberikan pemerintah. 

Beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo pun sempat memberikan teguran pada kabinetnya. Oleh Jokowi, jajaran menterinya disebut kurang memiliki sense of crisis. Berkaitan dengan teguran itu, sebagian besar responden (69,6%) menilai perombakan kabinet adalah hal mendesak dilakukan saat ini. 

Baca Juga: Rupiah berpotensi tertekan pekan depan, berikut sentimen yang perlu diwaspadai

Beberapa nama pun memperoleh catatan khusus terkait capaian kinerja dalam menghadapi Covid-19. Sebanyak 7 dari 10 responden dalam jajak pendapat mengaku tidak puas dengan kinerja jajaran kabinet yang bekerja di bidang ekonomi, ini, khususnya terkait dalam penanganan dampak pandemi Covid-19. 

Senada dengan bidang ekonomi, pada jajaran kementerian teknis, publik memberi catatan khusus pada kementerian yang berkaitan dengan bidang kesehatan. Sebanyak 33,2% responden menilai menteri yang menangani bidang tersebut perlu diganti demi perbaikan kinerja di tengah situasi saat ini. 

Baca Juga: Ini menteri kesayangan Jokowi menurut Zulkifli Hasan

Kemudian, sebagian besar publik (61,4%) meyakini perombakan kabinet adalah langkah efektif untuk memperbaiki kinerja pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19. Namun, publik berharap bahwa perombakan harus dilakukan demi mempertimbangkan kinerja, bukan kepentingan elite tertentu. 
Menteri yang masuk ke pemerintahan diharapkan adalah mereka yang berasal dari kalangan nonpartai politik.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Survei Litbang Kompas: 87,8 Responden Tak Puas pada Kinerja Menteri Tangani Covid-19"
Penulis : Fitria Chusna Farisa
Editor : Diamanty Meiliana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×