Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Edy Can
JAKARTA. Pemerintah sudah memulangkan 835 warga negara Indonesia dari Suriah setelah negeri itu dilanda konflik bersenjata. Namun, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan, masih ada warga negara yang masih tetap bertahan di negeri tersebut.
Menurutnya, warga negara Indonesia yang masih berada di Suriah diberikan sejumlah kemudahan. Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri mengaku memberikan penampungan bagi warga negara Indonesia yang berada di Suriah.
Pemerintah juga sedang berusaha mendamaikan pihak yang bertikai di Suriah melalui Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Sebab, Marty menerangkan, konflik bersenjata di Suriah sudah merembet menjadi konflik wilayah dengan negara lain. "Komunikasi dilakukan untuk upaya segera menghentikan jatuhnya korban-korban sipil," kata Marty.
Seperti diberitakan, pemberontakan bersenjata di Suriah meningkatkan kekerasan dengan negara tetangganya Turki, yang merupakan anggota NATO. Pada Minggu (7/10) pekan lalu, militer Turki membalas tembakan setelah serangan roket diluncurkan dari Suriah dan menghantam Akcakale, kota di Turki yang berbatasan dengan wilayah Suriah.
Lima orang warga Akcakale tewas akibat serangan dari Suriah. Atas serangan itu, militer Turki memberi respons setiap kali militer Suriah melanggar teritorinya sehingga meningkatkan ketegangan antara kedua negara yang sebelumnya bersahabat itu. Dewan Keamanan PBB telah mengecam keras serangan lintas perbatasan oleh Suriah dan menyerukan agar kedua pihak saling menahan diri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News