Reporter: Handoyo | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Pembangunan jalur tol trans Sumatera mulai terlihat hasilnya. Setidaknya, pada akhir tahun 2017 mendatang sudah ada beberapa segmen dari bebrapa ruas tol yang selesai dibangun dan siap untuk dioperasikan, dengan panjang sekitar 70 kilometer (km).
Dari delapan ruas jalan tol yang didahulukan pengerjaanya oleh PT Hutama Karya, segmen yang telah sudah siap diresmikan pada tahun depan antara lain di sebagian ruas Bakauheni–Terbanggi Besar, Medan-Binjai, Palembang–Simpang Indralaya dan Pekan Baru-Dumai.
Mengutip data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera), untuk ruas Bakauheni–Terbanggi Besar, progres pembebasan tanah sudah mencapai 41,86%, dengan konstruksi mencapai 14,86%.
Sementara untuk ruas jalan tol Medan-Binjai saat ini progres pembebasan tanah mencapai 81,76%, sedangkan konstruksinya mencapai 35,14%. Ruas Palembang–Simpang Indralaya progres pembebasan tanah sudah 83,79% dengan realisasi pembangunan konstruksi 35,95%. Untuk ruas Pekan Baru-Dumai, progres pembebasan tanah seluas 20,47%.
Direktur Operasi Hutama Karya Bambang Pramusinto mengatakan, selama ini kendala utama dalam penyelesaian proyek tol trans Sumatera ini tidak lain adalah tanah. "Untuk mengatasi persoalan ini, kami terus menjalin kerja sama dengan berbagai pihak seperti Kementerian ATR, Pemda dan Kejaksaan," kata Bambang, Jumat (18/11).
Mengutip Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 117 tahun 2015 tentang percepatan pembangunan jalan tol di Sumatera, terdapat 24 ruas jalan tol yang ditugaskan kepada Hutama Karya. Dari 24 ruas tersebut, delapan diantaranya menjadi prioritas pengerjaan ada tahap pertama hingga tahun 2019.
Ruas-ruas jalan tol tersebut adalah Medan-Binjai, Pelembang-Simpang Indralaya, Pekanbaru-Dumai, Bakauheni-Terbanggi Besar, Terbanggi Besar-Pematang Panggang, Pematang Panggang-Kayu Agung, Palembang-Tanjung Api-Api, dan Kisaran-Tebing Tinggi.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PU-Pera Herry Trisaputra Zuna mengatakan, selain pembebasan lahan faktor lain yang menjadi tantangan dalam penyelesaian proyek jalan tol trans Sumatera ialah terkait dengan pendanaan.
Oleh karena itu, ada beberapa skema pembiayaan yang dibuka dalam membangun infrastruktur khususnya jalan tol. Antara lain ialah dari talangan BUJT, PMN, penerbitan obligasi oleh Hutama Karya yang dijamin pemerintah, subsidi silang dengan tol di jawa, serta pinjaman dari SMI. "Kami masih terbuka dengan sumber-sumber pendanaan yang lain," ujar Herry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News