kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

56.000 Ton Kedelai Impor Akan Didistribusikan ke Sentra Produksi Tahu Tempe


Senin, 16 Januari 2023 / 14:20 WIB
56.000 Ton Kedelai Impor Akan Didistribusikan ke Sentra Produksi Tahu Tempe
ILUSTRASI. Sebanyak 56.000 ton kedelai impor telah sampai di Indonesia pada Minggu (15/1).


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebanyak 56.000 ton kedelai impor telah sampai di Indonesia pada Minggu (15/1). Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) menyatakan, kedelai tersebut akan segera didistribusikan ke sentra produksi tahu dan tempe.

Maino Dwi Hartono, Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Badan Pangan Nasional (NFA) mengatakan, distribusi kedelai impor akan dilakukan ke sentra tahu tempe baik yang ada di Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur dan wilayah lainnya.

"Kemarin, salah satunya baru mendarat 56.000 ton impor kedelai yang tentunya akan segera didistribusikan ke wilayah lain, yang menjadi barometer sentra tahu tempe baik di Jabar, Jateng, Jatim dan wilayah lainnya," kata Maino kepada Kontan.co.id, Senin (16/1).

Baca Juga: Sudah Ada Panen, Bulog Mulai Serap Beras Dalam Negeri

Harapannya distribusi kedelai ke semua wilayah sentra perajin tahu tempe bisa berjalan lancar. Sehingga pada akhirnya harga kedelai bisa lebih terkendali.

Pasalnya selama ini harga kedelai yang tinggi menjadi kendala yang dirasakan para perajin. Namun, berdasarkan informasi yang diperoleh Maino dari para importir saat ini harga kedelai sudah relatif turun.

"Tapi saat ini harga relatif cukup turun . informasi importir harganya sudah Rp 12.300-Rp 12.400. Mudah-mudahan seiring dengan panen di negara asal pasokan di Indonesia bisa semakin lancar dan harganya semakin murah lagi," imbuhnya.

Maino menjelaskan, pemenuhan kedelai dalam negeri memang masih dipenuhi mayoritas dari impor. Hal tersebut lantaran produksi kedelai nasional hanya mampu memenuhi 5%-10% kebutuhan produksi tahu dan tempe. Maka sebagian besar pemenuhan kedelai dalam negeri masih diperlukan supply dari luar negeri.

Adapun untuk stok kedelai nasional masih terdapat carry over di tahun 2022 sebanyak 43.000 ton. Maino mengatakan selain itu masih ada kedelai impor yang saat ini masih terus akan berdatangan.

Adapun untuk subsidi harga kedelai sebesar Rp1.000 per kilogram, Maino menyebut belum ada kepastian apakah akan dilanjutkan tahun ini atau tidak.

Sebagai informasi tahun lalu 2022, pemerintah memberikan subsidi harga kedelai Rp 1.000 per kilogram. Subsidi tersebut menjadi langkah pemerintah dalam menyikapi tingginya harga kedelai ditingkat perajin tahu tempe.

Untuk kepastian subsidi tersebut, Maino menyebut, harus dilakukan koordinasi antar kementerian dan lembaga. Rapat koordinasi tersebut akan menentukan apakah subsidi akan dilanjutkan pada tahun ini atau tidak.

"Nah apakah dilanjutkan 2023 ini perlu dilakukan rapat koordinasi K/L terkait. Jadi harus sama-sama bahas di rapat tersebut tidak bisa bisa Badan Pangan sendiri, nanti di rapat yang tentukan apakah berlanjut atau tidak, jika iya, kapan waktunya," jelas Maino.

Baca Juga: Kementan Siapkan Langkah Mitigasi Hadapi Kemarau Tahun 2023

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×