kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

5 Fakta tentang varian Omicron, wajib tahu!


Senin, 13 Desember 2021 / 08:39 WIB
5 Fakta tentang varian Omicron, wajib tahu!
ILUSTRASI. Keberadaan varian Omicron sendiri telah dilaporkan ke WHO dan menunjukkan penyebaran sangat cepat di Afrika Selatan.


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Epidemiolog dari Griffifth University Australia Dicky Budiman menyebutkan bahwa varian Omicron memiliki 500% daya tular lebih tinggi dibanding virus corona asli, yakni SARS COV-2 yang pertama kali ditemukan di Wuhan, Tiongkok pada penghujung 2019.  

"Kalau diibaratkan varian Delta yang memiliki 100 persen daya tular daripada virus liar di Wuhan, ini kemungkinannya (varian baru) Omicron bisa sampai 500% atau 5 kalinya kecepatan penularannya," jelas Dicky dalam sebuah wawancara dengan Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Keberadaan varian Omicron sendiri telah dilaporkan ke WHO dan menunjukkan penyebaran sangat cepat di Afrika Selatan. Karena memiliki potensi penularan hingga mencapai 500%, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun mengklasifikan varian Omicron ke dalam kategori variant of concern (VoC), tanpa melalui kategori varian of interest (VoI). 

Pengkategorian varian baru Omicron langsung menjadi VoC, lanjut Dicky, menandakan bahwa kondisi munculnya varian B.1.1.529 tersebut ini sudah sangat serius dan semua negara masih dalam keadaan rawan. 

Baca Juga: Cegah varian Omicron dengan tidak pulang kampung

Melansir indonesiabaik.id, ada beberapa hal yang perlu diketahui tentang varian Omicron.

Fakta Varian Omicron

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 26 November 2021 telah menetapkan varian Omicron sebagai variant of concern (VoC) atau varian yang mengkhawatirkan. Namun, para peneliti dari Afrika Selatan dan seluruh dunia masih terus melakukan penelitian untuk mengungkap karakteristik varian Omicron.

1. Tingkat Penularan
Belum dapat dipastikan apakah varian Omicron lebih menular atau lebih mudah menyebar dari orang ke orang dibandingkan varian lain, termasuk Delta.

Baca Juga: Varian omicron diprediksi dapat mengubah arah pandemi Covid-19

2. Tingkat keparahan
Belum dapat dipastikan apakah infeksi Covid-19 akibat varian Omicron, dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah dibandingkan infeksi dari varian lain, termasuk Delta. Data awal menunjukkan bahwa ada peningkatan tingkat rawat inap di Afrika Selatan.

3. Potensi reinfeksi
Bukti awal menunjukkan kemungkinan orang yang sebelumnya terinfeksi Covid-19 dapat terinfeksi ulang dengan lebih mudah.

Baca Juga: Tak ada larangan cuti di Inmendagri, Menaker: Karyawan swasta diimbau tak bepergian

4. Efektivitas vaksin
WHO saat ini masih bekerjasama dengan mitra teknis untuk memahami dampak potensial dari varian ini pada tindakan pencegahan yang ada, termasuk vaksin. Sejauh ini, vaksin masih tetap efektif melawan penyakit parah dan kematian dan tetap efektif terhadap varian Delta yang memiliki tingkat penularan tinggi.

5. Masih bisa dideteksi PCR
WHO menyebutkan bahwa tes PCR (Polymerase Chain Raction) masih mampu mendeteksi infeksi Covid-19 akibat Omicron.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×