kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.314   -4,00   -0,02%
  • IDX 6.776   -27,38   -0,40%
  • KOMPAS100 999   -6,13   -0,61%
  • LQ45 773   -3,53   -0,45%
  • ISSI 212   0,06   0,03%
  • IDX30 401   -1,45   -0,36%
  • IDXHIDIV20 484   0,00   0,00%
  • IDX80 113   -0,56   -0,49%
  • IDXV30 119   0,33   0,27%
  • IDXQ30 132   -0,44   -0,33%

31 proyek dengan skema blended finance di pertemuan IMF-WB


Rabu, 03 Oktober 2018 / 22:40 WIB
31 proyek dengan skema blended finance di pertemuan IMF-WB
ILUSTRASI.


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menyiapkan 31 proyek yang akan ditawarkan investor dengan skema blended finance dalam forum pertemuan tahunan IMF-World Bank nanti.

Direktur Utama PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) Emma Sri Martini mengatakan, proyek yang akan ditawarkan itu mayoritas bergerak di berbagai sektor. Tapi sektor yang menjadi unggulan adalah sektor energi terbarukan.

Kemudian, juga ada sektor green transport yang berbasis urban transportasi seperti LRT dan MRT. "Kemudian ada juga urban infrastruktur terkait dengan water supply dan sanitasi," katanya di Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman, Rabu (3/10).

Namun sayangnya, Emma enggan membocorkan 31 proyek tersebut. Ia beralasan, proyek-proyek tersebut akan diumumkan secara terbuka pada pagelaran Annual Meeting IMF-WB di Bali nanti.

Tapi ia menyampaikan, proyek yang ditawarkan itu ada proyek yang masih dalam proses tender dan proses yang sudah siap pembiayaan serta siap konstruksi.

"Setelah diidentifikasi, kurang lebih totalnya sampai dengan US$ 4 miliar yang siap dimakan market atau ditawarkan kepada investor dalam kurun waktu sampai 2019," jelas Emma.

Sementara itu, Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan membocorkan, salah satu proyek yang akan ditawarkan nanti adalah pencegahan stunting (anak gagal tumbuh).

Luhut bilang, untuk proyek yang dibutuhkan untuk stunting ini sekitar US$ 10 juta. "Ini bukan masalah  banyaknya nilai proyek, contoh ini proyek stunting ini yang akan kita lakukan di NTT dan Jawa Timur," tambah dia.

Menurut dia, sudah saatnya Indonesia untuk tidak bergantung kepada APBN untuk menjalani program-program yang masuk dalam SDG atawa yang pembangunan berkelanjutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×