kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

31 proyek dengan skema blended finance di pertemuan IMF-WB


Rabu, 03 Oktober 2018 / 22:40 WIB
31 proyek dengan skema blended finance di pertemuan IMF-WB
ILUSTRASI.


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menyiapkan 31 proyek yang akan ditawarkan investor dengan skema blended finance dalam forum pertemuan tahunan IMF-World Bank nanti.

Direktur Utama PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) Emma Sri Martini mengatakan, proyek yang akan ditawarkan itu mayoritas bergerak di berbagai sektor. Tapi sektor yang menjadi unggulan adalah sektor energi terbarukan.

Kemudian, juga ada sektor green transport yang berbasis urban transportasi seperti LRT dan MRT. "Kemudian ada juga urban infrastruktur terkait dengan water supply dan sanitasi," katanya di Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman, Rabu (3/10).

Namun sayangnya, Emma enggan membocorkan 31 proyek tersebut. Ia beralasan, proyek-proyek tersebut akan diumumkan secara terbuka pada pagelaran Annual Meeting IMF-WB di Bali nanti.

Tapi ia menyampaikan, proyek yang ditawarkan itu ada proyek yang masih dalam proses tender dan proses yang sudah siap pembiayaan serta siap konstruksi.

"Setelah diidentifikasi, kurang lebih totalnya sampai dengan US$ 4 miliar yang siap dimakan market atau ditawarkan kepada investor dalam kurun waktu sampai 2019," jelas Emma.

Sementara itu, Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan membocorkan, salah satu proyek yang akan ditawarkan nanti adalah pencegahan stunting (anak gagal tumbuh).

Luhut bilang, untuk proyek yang dibutuhkan untuk stunting ini sekitar US$ 10 juta. "Ini bukan masalah  banyaknya nilai proyek, contoh ini proyek stunting ini yang akan kita lakukan di NTT dan Jawa Timur," tambah dia.

Menurut dia, sudah saatnya Indonesia untuk tidak bergantung kepada APBN untuk menjalani program-program yang masuk dalam SDG atawa yang pembangunan berkelanjutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×