kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

3 Aspek ini yang jadi penilaian Asesmen Nasional pengganti UN 2021


Kamis, 08 Oktober 2020 / 13:57 WIB
3 Aspek ini yang jadi penilaian Asesmen Nasional pengganti UN 2021


Penulis: Tiyas Septiana

KONTAN.CO.ID -  Ujian Nasional (UN) 2021 resmi ditiadakan. Sebagai gantinya siswa akan mendapatkan Asesmen Nasional yang dilaksanakan tahun depan. 

Asesmen Nasional merupakan salah satu bagian dari kebijakan Merdeka Belajar. Kebijakan ini tentunya didukung penuh oleh Presiden Joko Widodo.  Kebijakan ini bertujuan untuk memperbaiki mutu pembelajaran serta hasil belajar siswa. 

Bersumber dari laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (07/10/2020), Asesmen Nasional tidak hanya dirancang sebagai pengganti Ujian Nasional, tapi juga sebagai penanda perubahan paradigma evaluasi pendidikan. 

Asesmen Nasional akan mengevaluasi dan memetakan sistem pendidikan berupa input, proses, dan hasil. Hal ini disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim. 

"Potret layanan dan kinerja setiap sekolah dari hasil Asesmen Nasional ini kemudian menjadi cermin untuk kita bersama-sama melakukan refleksi mempercepat perbaikan mutu pendidikan Indonesia," ucap Nadiem pada Webinar Koordinasi Asesmen Nasional, yang dikutip dari laman Kemendikbud.

Baca juga: Inilah 7 makanan untuk penderita penyakit ginjal yang mudah didapatkan 

Aspek yang masuk dalam kriteria penilaian Asesmen Nasional antara lain:

  • Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)

Aspek ini dirancang untuk mengukur kemampuan dan pencapaian dari hasil belajar kognitif. Hasil belajar terebut berupa literasi dan numerasi. 

Dua aspek tersebut merupakan syarat minimum siswa untuk berkontribusi pada masyarakat. 

Mendikbud menjelaskan jika fokus kemampuan literasi dan numerasi tidak mengecilkan arti penting mata pelajaran. Hal ini justru membantu siswa untuk mempelajari bidang ilmu lainnya. 

  • Survei Karakter

Survei karakter digunakan untuk mengukur pencapaian dari hasil belajar sosial-emosional. Hasilnya berupa pilar karakter yang menghasilkan profil pelajar Pancasila. 

"Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME serta berakhlak mulia, berkebhinekaan global, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis, dan kreatif," ucap Mendikbud, Nadiem Anwar Makarim. 

  • Survei Lingkungan Kerja

Aspek yang terakhir terfokus pada lingkungan belajar siswa. Aspek ini mengevaluasi dan memetakan aspek pendukung di lingkungan sekolah. 

Lebih lanjut, Nadiem menambahkan jika hasil dari Asesmen Nasional tidak ada konsekuensi pada sekolah. Hasil tersebut digunakan untuk pemetaan agar tahu keadaan sebenarnya di lapangan. 

Selanjutnya: Promo Hari Hari KJSM 8-11 Oktober, banyak gratisan dan diskon hingga 50%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×