kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.171.000   -3.000   -0,14%
  • USD/IDR 16.750   25,00   0,15%
  • IDX 8.076   -50,78   -0,62%
  • KOMPAS100 1.120   -9,97   -0,88%
  • LQ45 800   -8,74   -1,08%
  • ISSI 281   -2,13   -0,75%
  • IDX30 420   -4,37   -1,03%
  • IDXHIDIV20 482   -3,64   -0,75%
  • IDX80 122   -1,03   -0,84%
  • IDXV30 133   0,18   0,14%
  • IDXQ30 133   -1,14   -0,85%

2,14 juta pekerja terdampak Covid-19, terbanyak di Jabar


Minggu, 09 Agustus 2020 / 21:56 WIB
2,14 juta pekerja terdampak Covid-19, terbanyak di Jabar
ILUSTRASI. Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mencatat hingga 31 Juli 2020 ada sebanyak 2,14 juta tenaga kerja baik formal dan informal yang terdampak Covid-19. Data ini sudah terdata berdasarkan nama dan alamat.

Dari data tersebut, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan, Jawa Barat merupakan provinsi yang tenaga kerjanya paling banyak terdampak Covid-19. Dari total 2,14 juta pekerja tersebut, ada sebanyak 342.772 pekerja formal dan informal di Jawa Barat yang terdampak.

"Tentu dengan kondisi dan tantangan ketenagakerjaan di Provinsi Jawa Barat ini perlu untuk segera ditindaklanjuti sesegera mungkin agar kita bisa tekan laju dampak Covid-19 ini ke depannya,"  ujar Ida dalam keterangan tertulis, Senin (9/8).

Baca Juga: Industri perbankan di tanah air masih belum berniat memangkas jumlah karyawan

Ida pun meminta agar Kadisnaker Kabupaten/Kota turut bergotong royong dan menjaga soliditas moral sosial dan serius dalam menangani dan memulihkan sektor ketenagakerjaan di Jawa Barat.

Adapun Ida mengatakan, untuk meringankan beban pekerja terdampak Covid-19, pemerintah sudah memberikan berbagai stimulus. Stimulus tersebut seperti penyaluran berbagai bantuan sosial bagi para korban PHK, kartu prakerja serta masifikasi program padat karya dan kewirausahaan untuk penyerapan tenaga kerja yang terdampak pandemi.

Bahkan, pemerintah akan memberikan stimulus berupa subsidi upah kepada para pekerja peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan yang penghasilannya dibawah Rp 5 juta.

"Subsidi upah diberikan sebesar Rp 600.000 per bulan selama empat bulan dan akan diberikan per dua bulan sekali. Artinya, satu kali pencairan, pekerja akan menerima uang subsidi sebesar Rp1,2 juta," ujar Ida.

Dengan stimulus tersebut, Ida berharap daya beli masyarakat akan mulai meningkat sehingga akan berdampak pada pertumbuhan positif perekonomian Indonesia di kuartal III dan IV kedepannya.

Sementara itu, dari total 2,14 juta pekerja yang terdampak Covid-19, pekerja formal yang dirumahkan mencapai 1.13 juta dan yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) mencapai 383.645 orang. Sedangkan pekerja sektor informal yang terdampak mencapai 630.905 orang.  

Meski sudah memiliki data yang terverifikasi by name dan by address, Kemnaker juga mencatat hingga 31 Juli 2020  masih ada sekitar 1,4 juta pekerja yang belum terverifikasi, sehingga secara total baik pekerja formal maupun informal yang terdampak Covid-19 mencapai lebih dari 3,5 juta orang secara nasional.

Dalam paparan Kemnaker sebelumnya, selain Jabar, provinsi yang tenaga kerjanya paling banyak terdampak Covid-19 adalah DKI Jakarta sebanyak 320.114 orang, Jawa Tengah sebanyak 263.980 orang, Jawa Timur sebanyak 161.217 orang, Riau sebanyak 156.146 orang dan provinsi lain sebanyak 902.438 orang. 

Baca Juga: Bersiaplah, BLT karyawan akan langsung ditransfer ke rekening pribadi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×