kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

2011, Kemenpera targetkan penyaluran FLPP capai 210 ribu unit


Kamis, 23 Desember 2010 / 19:37 WIB


Reporter: Petrus Dabu | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kementerian Perumahan Rakyat memprediksi bisa menyalurkan kredit untuk 16.000 unit rumah dengan nilai Rp 500 miliar dari program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) hingga akhir tahun nanti. Meski begitu, angka tersebut masih sangat kecil bila dibandingkan dengan total dana yang disipakan untuk FLPP sebesar Rp 2,6 triliun di tahun ini.

Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Perumahan Rakyat Sri Hartoyo mengatakan, per 13 Desember lalu, total kredit yang telah disalurkan sudah mencapai 12.000 unit rumah. "Dan angka itu dipastikan akan bertambah terus,"ujarnya kepada KONTAN.

Sri mengaku, sebenarnya untuk tahun 2010 ini target yang ingin dicapai sebanyak 90.000 unit rumah. Namun, target ini belum bisa tercapai karena penyaluran kreditnya baru dimulai 1 Oktober lalu. Selain itu, pola subsidi KPR yang lama malalui subsidi selisih bunga dan uang muka juga masih berlaku.

Nah, dia memastikan, untuk tahun depan penyaluran KPR hanya menggunakan program FLPP saja. Terkait hal itu, sosialisasi mengenai program ini akan terus dilakukan. Tak heran, tahun depan, Kementerian Perumahan Rakyat menargetkan penyaluran FLPP untuk 210 ribu unit rumah. Dana yang disiakan untuk tahun depan itu sebesar Rp 3,5 triliun. "Angka itu sudah ditambah dengan carry over tahun ini Rp 2,1 triliun," ujarnya.

Dari dua bank yang sudah melalukan kontrak kerja sama, sejauh ini, baru Bank Tabungan Negara (BTN) yang sudah menyalurkan kredit FLPP. "Total dana yang kita tempatkan di BTN 1,6 triliun," ujarnya. Sedangkan bank lainnya, Bank Negara Indonesia (BNI), belum menyampaikan rencana penyerapan untuk triwulan pertama (Oktober-Desember). "BNI belum ada progresnya," ujarnya.

Ke depan, pihaknya akan menggandeng lebih banyak bank untuk penyaluran FLPP ini. "Kita undang seluruh bank umum untuk berpartisipasi,"ujarnya. Ada pun persyaratan bagi bank yang ingin terlibat adalah bank yang sehat menurut BI dan mempunyai jaringan yang cukup ke daerah.

Catatan saja, FLPP merupakan subsidi pembiayaan perumahan untuk masyarakat berpengahasilan rendah dan menengah. Subsidi ini disalurkan pemerintah melalui bank dengan bunga di kisaran 8 persen.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×