Sumber: TribunNews.com | Editor: Hendra Gunawan
PALEMBANG. Dalam rapat koordinasi bersama di Kantor Gubernur Sumsel, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memaparkan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan, Senin (13/10).
Menurut Kepala BPBD Sumsel, Yulizar Dinoto, pihaknya telah berupaya maksimal menekan titik api. Namun karena lahan yang terbakar adalah gambut, menjadi sulit dipadamkan. Ditambah musim kemarau yang kini memasuki masa puncak.
Padahal, BPBD Sumsel dibantu Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BPNB) telah mengoperasikan helikopter untuk water bombing dan satu Hercules milik TNI melakukan hujan buatan.
"Helikopter MI8 telah melakukan water bombing sebanyak 1.814 kali, Bolko 2.785 kali, Sikorsy 1.554 kali, dan helikoper Kamov telah melakukan water bombing hingga 300 kali. Sudah 13,5 juta liter air diangkut untuk memadamkan titik api," kata Yulizar Dinoto, Senin (13/10).
Belum lagi penerapan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Setidaknya sudah 52 ton garam ditebar untuk memunculkan hujan.
"Sudah 13 kali usaha untuk membuat hujan. Usaha kita sudah maksimal, tapi potensi awan penghujan belum ada," sebutnya.
Namun BPBD Sumsel kata Yulizar tak patah arang berusaha memadamkan api. Apalagi kabut asap yang menyelimuti Kota Palembang semakin membahayakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News