kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Varian baru virus corona lebih cepat menular, tapi tak terbukti lebih parah


Selasa, 29 Desember 2020 / 16:15 WIB
Varian baru virus corona lebih cepat menular, tapi tak terbukti lebih parah
ILUSTRASI. Tenaga kesehatan melakukan tes cepat antigen. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/rwa.


Sumber: Kompas.com | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan tentang varian baru virus corona yang muncul di London, Inggris. Menurut masukan diterimanya dari para ahli, varian virus ini memang lebih menular. Tetapi, tak terbukti lebih berbahaya. 

"Nomor satu, strain ini ada kemudian memang lebih cepat menular. Nomor dua, strain ini ada tapi tidak terbukti dia lebih parah, jadi walaupun tertular tapi tidak terbukti dia lebih parah ya," kata Budi dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (29/12/2020). 

Selain itu, menurut para ahli, varian virus ini bisa dideteksi dengan alat yang ada sekarang seperti swab antigen dan swab PCR. Namun, Budi belum dapat memastikan apakah varian virus yang dinamakan B117 atau N501Y itu sudah ada di Indonesia atau belum. "Sampai sekarang kita belum tahu karena untuk bisa mendeteksi strain virus ini harus dilakukan whole genome sequencing, harus di-sequence genetic information dari virus ini," ujarnya. 

Budi meminta agar masyarakat tak terlalu cepat mengambil kesimpulan mengenai mutasi virus ini. Kendati demikian, Kementerian Kesehatan terus mengupayakan sejumlah langkah untuk mendeteksi keberadaan varian baru virus corona melalui koordinasi dengan beberapa laboratorium di Tanah Air. 

Baca Juga: BPK: Total anggaran penanganan Covid-19 mencapai Rp 1.035,2 triliun

Kemenkes juga bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang memiliki kemampuan untuk melakukan genome sequencing. Di samping itu, lanjut Budi, pihaknya akan memastikan rumah sakit-rumah sakit rujukan yang banyak merawat pasien Covid-19 mengirimkan sampel secara rutin ke jaringan laboratorium mitra pemerintah. 

"Dan kami akan memastikan bahwa kita melakukan rutin genome sequencing untuk melihat apakah ada strain baru, dan kita akan selalu bekerja sama dengan lab-lab internasional yang rutin melakukan genome sequencing ini untuk melihat, mengetahui pola penyebarannya di dunia," katanya. 

Untuk mengantisipasi penyebaran varian baru virus corona, Budi mengimbau masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan yakni mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak. Seperti diketahui, varian baru dari virus corona SARS-CoV-2 telah diidentifikasi di Inggris bagian tenggara. 

Varian baru virus corona disebut bisa menyebar dengan lebih cepat di beberapa bagian wilayah negara Inggris. Hingga 13 Desember 2020, telah terkonfirmasi setidaknya 1.108 kasus dengan varian ini yang telah diidentifikasi di wilayah Inggris bagian selatan dan timur.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menkes: Varian Baru Virus Corona Lebih Cepat Menular, tetapi Tak Terbukti Lebih Parah"

Selanjutnya: Menkes menyebut Indonesia membutuhkan sekitar 426 juta dosis vaksin Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×