Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Marsma Fajar Adriyanto memastikan, pesawat kepresidenan jenis Boeing 737-800 aman dari masalah keretakan karena jam terbang yang masih minim.
"Pesawat kepresidenan kita belum retak. Yang retak yang sudah 35.000 cycle. Pesawat kepresidenan masih 2.000-an," kata Fajar kepada Kompas.com, Selasa (15/10).
Fajar mengatakan, Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma memang telah mendapat pemberitahuan dari Boeing mengenai masalah keretakan ini. Namun, Boeing merasa belum perlu melakukan inspeksi terhadap pesawat kepresidenan.
Baca Juga: Pesawat Boeing Garuda dan Sriwijaya alami retak, Kemhub larang terbang
"Tidak perlu dicek, karena yang terkena masalah keretakan yang sudah 35.000 cycle, kita (pesawat kepresidenan) 1/10 saja belum," ucap Fajar. "Kan (pesawat Kepresidenan) jarang dipakai, kalau yang punya Garuda, Lion, tiap hari terbang," imbuh dia.
Boeing pada Kamis (10/10) pekan lalu menyatakan, pihaknya telah memeriksa 810 unit pesawat B-737 Next Generation (NG) di seluruh dunia. Pesawat B-737 NG meliputi Boeing 737-600, Boeing 737-700, Boeing 737-800, dan Boeing 737-900.