kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sri Mulyani minta LPEI gencar pembiayaan untuk ekspor UMKM


Selasa, 07 Agustus 2018 / 17:29 WIB
Sri Mulyani minta LPEI gencar pembiayaan untuk ekspor UMKM
ILUSTRASI. Penjelasan Komite Stabilitas Sistem Keuangan


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah tengah berupaya menekan defisit neraca dagang dengan mendorong ekspor. Sebagai salah satu caranya, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) didorong untuk gencarkan pembiayaan tak hanya untuk perusahaan besar

Ia mengatakan, LPEI perlu juga mendorong pembiayaan ekspor bagi usaha mikro, kecil, dan menengah, ataupun mikro (UMKM). Adapun hal ini bisa dikombinasikan dengan berbagai program pemerintah lainnya, seperti kredit usaha mikro (KUR).

"Kami minta juga LPEI tidak hanya fokus pada perusahaan besar yang mapan dan miliki jalur ekspor dan akses modal, tapi saya juga minta LPEI untuk terus meningkatkan ekspor dari pengusaha kecil, menengah, dan mikro, dan ini bisa dikombinasikan dengan berbagai program pemerintah lain seperti KUR,"  ujar Sri Mulyani di Kantor Pusat Ditjen Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa (7/8).

Ia mengatakan, untuk menunjang pembiayaan ekspor, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun telah memberikan perlakuan khusus kepada LPEI, bukan seperti bank pada umumnya.

"Untuk menunjang ekspor, pembiayaan bahkan sampai asuransi jaminan, LPEI saya minta jadi lebih agresif. Bahkan OJK sudah menetapkan LPEI bukan bank biasa, makanya rule-rule bank biasa akan didesain berbeda, yaitu modalnya LPEI 100% dari APBN," ujarnya.

Asal tahu saja, hingga kuartal IV 2017, LPEI mencatat total pembiayaan yang disalurkan sebesar Rp 101,02 triliun atau naik 2,22% dibandingkan kuartal sebelumnya.

Kenaikan tersebut terdiri dari naiknya pembiayaan melalui sistem konvensional sebesar 2,83%. Total aset LPEI sendiri hingga kuartal IV 2017 mencapai Rp 110,9 triliun atau naik 2,05% dari kuartal sebelumnya. 

Adapun neraca dagang Indonesia selama Juni 2018 tercatat surplus sebesar US$ 1,74 miliar yang berasal dari ekspor yang turun 19,8% dibanding bulan sebelumnya menjadi US$ 13 miliar dan impor yang turun lebih dalam sebesar 36,27% dibanding bulan sebelumnya menjadi US$ 11,26 miliar.

Secara tahunan, baik ekspor maupun impor masih mengalami kenaikan, yaitu masing-masing sebesar 4,67% year on year (yoy) dan 12,66% (yoy).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×