kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45910,98   -12,52   -1.36%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sikap PKS terbelah soal kenaikan harga BBM


Rabu, 05 Juni 2013 / 19:38 WIB
Sikap PKS terbelah soal kenaikan harga BBM
ILUSTRASI. Macam-macam Kain Tradisional Indonesia, Dari Kain Songket Hingga Kain Endek Bali. Foto: Pembuatan kain Ulos.


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Amal Ihsan

JAKARTA. Sikap Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terpecah dalam menyikapi rencana pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Pertemuan antara Presiden SBY dan Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin guna membahas rencana pemerintah menaikkan harga BBM ternyata justru dimaknai berbeda-beda oleh masing-masing kadernya. 

Wakil Ketua DPR asal Fraksi PKS Sohibul Iman menyatakan, meskipun sudah ada pertemuan antara petinggi partai, tetapi hingga kini partainya masih belum memutuskan untuk menolak atau menerima rencana tersebut. Menurutnya meski Hilmi telah menyatakan memahami penyampaian SBY soal bbm itu tidak bisa serta merta dikatakan menerima. 

"Nah bahasa memahami ini kan tidak disimpulkan menyetujui tetapi jangan juga dikatakan menolak. Tunggu saja nanti," kata Sohibul saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (5/6). 

Lain Sohibul, lain pula anggota majelis Syuro PKS Tifatul Sembiring. Menurutnya dari hasil pembicaraannya dengan Hilmi, muraqib aam PKS itu sudah menyatakan setuju terhadap kebijakan dinaikkannya harga BBM bersubsidi yang dilakukan pemerintah. Bahkan pria yang juga menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informasi itu mengaku sudah melakukan tugasnya untuk melakukan sosialisasi. 

"Saya adalah sekretaris tim sosialisasi penyesuaian harga bbm yang diketuai wakil presiden. Saya sudah beberapa kali sosialisasi di beberapa media dan sosmed," terang Tifatul. 

Penolakan keras justru datang dari politikus PKS yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Tamsil Linrung. Ia masih tetap bersikukuh untuk menolak kenaikan harga bbm. Menurutnya masih ada solusi lain yang masih bisa dilakukan dari pada menaikkan harga bbm seperti melalui optimalisasi deviden BUMN, penerimaan PNBP dan pajak pengguna mobil. 

"Biar mendorong pemerintah cari alternatif lain, karena kita tahu kalau BBM dinaikkan ini sangat sengsarakan rakyat (menimbulkan) inflasi," tegas Tamsil. 

Sementara itu hingga kini Menteri Keuangan Chatib Basri masih belum memberikan kepastian kapan harga bbm akan dinaikkan. Menurutnya hal itu baru akan diumumkan setelah pihak DPR menyelesaikan pembahasan APBNP 2013 pada 17 Juni nanti. Meski demikian ia mengaku optimis kenaikan bbm itu akan menyebabkan inflasi dan pasokan barang akan tetap aman. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×