kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

SBY: Penyerang Cebongan ksatria tapi harus dihukum


Jumat, 05 April 2013 / 14:30 WIB
SBY: Penyerang Cebongan ksatria tapi harus dihukum
ILUSTRASI. Pekerja mengangkut Semen Merah Putih produksi PT Cemindo Gemilang Tbk di toko bahan bangunan, Jakarta, Senin (25/6). /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/25/06/2018.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memuji sikap para prajurit anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) yang bertanggungjawab atas tindakan mereka menyerang Lapas (LP) Cebongan, Sleman Yogyakarta. SBY menilai kesiapan para prajurit dalam menanggung sanksi hukum apa pun yang dijatuhkan merupakan sikap kesatria. Meskipun demikian, SBY menegaskan bahwa hukum harus ditegaskan seadil-adilnya bagi mereka yang terlibat.

"Para prajurit yang melakukan tindakan itu tampil secara bertanggungjawab dan secara kesatria, dan siap mendapatkan sanksi hukum apa pun. Demikian juga para komandan akan ikut bertanggungjawab semuanya. Bagi saya itu melegakan, itu sifat kesatria, bertanggungjawab atas apa yang dilakukan," ujar Presiden usai melakukan sholat Jumat di Masjid Baiturahman, kompleks Istana Merdeka, Jumat (4/5).

SBY mengatakan, sikap bertanggungjawab para prajurit itu memberikan pelajaran yang baik. Sikap siap menanggung risiko atas apa yang diperbuat itu menandakan bahwa para prajurit, yakni yang menyerang LP Cebongan itu, adalah prajurit sejati. Sikap tersebut, lanjut SBY, harus ditunjukkan kepada seluruh rakyat Indonesia bahwa mereka bertanggungjawab atas tindakan tersebut.

Meskipun demikian mendapat pujian, SBY menegaskan bahwa hukum harus ditegakkan seadil-adilnya bagi mereka. Karena itu, SBY meminta agar semua pihak mendukung proses penegakan hukum dan keadilan dengan sebaik-baiknya. Presiden berharap para prajurit bisa memetik pelajaran dari peristiwa LP Cebongan. Bahwa penembakan itu tidak dibenarkan di negara hukum. Dengan demikian, SBY berharap kehidupan di tanah air bisa semakin tertib dan teratur. 

SBY kembali menegaskan dukungannya atas langkah-langkah yang telah diambil di jajaran TNI. Secara khusus TNI Angkatan Darat dan Kepolisian dalam menegakkan hukum dan keadilan atas peristiwa ini. Selain itu, SBY juga meminta dukungan masyarakat luas, untuk memberikan kesempatan dan ruang kepada para penegakan hukum di TNI AD untuk bekerja secara profesional.

Terkait peristiwa penyerangan ini, SBY menceritakan bahwa sebenarnya ia telah mendapatkan laporan penyerangan LP Cebongan beberapa jam pasca peristiwa pada 23 Maret lalu pada pagi hari. Kala itu, ia langsung mendapatkan laporan dari Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono dan Kepala Kepolisian Timur Pradopo. Pada saat itu juga, presiden bilang, ia telah menginstruksikan untuk mengungkap, menangkap dan menegakkan hukum dan keadilan bagi pelaku dan korban penyerangan. 

Maka dalam pernyataannya ini, SBY menegaskan bahwa tidak benar jika negara dianggap tidak berbuat apa-apa atau membiarkan peristiwa LP Cebongan terjadi. Justru dari instruksi tersebut, TNI dan Polri mulai membentuk tim investigasi dan kemudian hasilnya disampaikan ke publik. Menurut SBY pekerjaan itu semua dilakukan berdasarkan perintahnya dan presiden menginginkan agar proses investigasi itu dipercepat dan setelah itu disiarkan kepada publik. Namun istana memilih tidak menyampaikan kepada media, karena dikira, nanti bisa dianggap sebagai pencitraan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×