Reporter: Noverius Laoli |
JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersuara setelah Tim Investigasi TNI AD mengumumkan penyerang Lapas Cebongan adalah anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD. SBY memerintahkan panglima TNI Laksamana Agus Suhartono dan Kepala Staf Angkatan Darat, Laut dan Udara untuk membina anak buahnya untuk tidak melanggar hukum.
"Presiden memerintahkan agar setiap komandan di semua jajaran TNI memikul tanggung jawab penuh untuk memastikan bahwa setiap prajurit TNI memelihara disiplin dan kehormatan korps TNI. Pembinaan kepada para prajurit harus dilakukan secara terus menerus," ujar SBY seperti dikatakan Staf Khusus Kepresidenan Daniel Sparringa dalam siaran persnya, Jumat (5/4).
SBY meminta agar mulai dari komandan peleton hingga komandan batalion harus secara langsung mengenal anggotanya dengan baik. Moral prajurit harus dipelihara. Presiden juga menegaskan hendaknya ini menjadi pelajaran penting bagi para komandan di lingkungan TNI, agar tidak ada lagi personel yang melanggar hukum karena menganggap dirinya berada di atas hukum.
SBY menyatakan hasil investigasi kasus Cebongan sebagai kemajuan yang dicapai oleh TNI AD. Ia pun mendorong transparansi dalam proses penyelidikan dan penyidikan agar semua yang bertanggungjawab dan terlibat langsung mendapat hukuman yang setimpal. "Tidak boleh ada yang kebal hukum di negeri ini," katanya.
Kepada Kapolri, Presiden juga memerintahkan untuk bertindak tegas menyingkirkan premanisme dan semua bentuk organisasi kriminal.
"Jalan-jalan dan tempat-tempat umum harus bersih dari semua bentuk premanisme yang mengancam harta benda dan nyawa. Warga harus merasa aman di manapun dan di semua waktu, siang dan malam Ini saatnya untuk menegaskan kembali komitmen kita kepada rule of law, kepada tegaknya hukum di negeri ini." tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News