kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PUPR targetkan sembilan bendungan rampung pada 2018


Minggu, 21 Januari 2018 / 16:26 WIB
PUPR targetkan sembilan bendungan rampung pada 2018
ILUSTRASI. Menteri PUPR tinjau bendungan Sukamahi


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) menargetkan sembilan bendungan yang dimulai pembangunannya tahun 2015 akan rampung pada tahun ini.

Menteri Basuki mengatakan, rampungnya proyek bendungan akan diikuti pembangunan jaringan irigasi yang mendapat suplai air langsung dari bendungan yang disebut irigasi premium. Secara total, kesembilan bendungan tersebut akan memiliki kapasitas tampung sebesar 288 juta meter kubik (m3).

"Dengan demikian suplai air dari bendungan yang dibangun dengan biaya besar, dapat dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah petani," kata Menteri Basuki dalam keterangan resmi, Minggu (21/1).

Bendungan yang akan selesai tahun ini, yakni Bendungan Rotiklot terletak di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan kapasitas tampung 3,3 juta m3. Bermanfaat untuk penyediaan air baku sebesar 40 liter per detik, dan irigasi seluas 139 hektare (ha). Biaya pembangunannya sebesar Rp 468 miliar.

Lalu, tiga bendungan di NTB yang akan selesai pada tahun ini yakni Bendungan Tanju, Mila, dan Bintang Bano. Bendungan Tanju di Kabupaten Dompu NTB berkapasitas tampung 18,27 juta m3, memberi manfaat sebagai sumber air irigasi seluas 2.250 ha serta air baku sebesar 1,47 m3/detik. Untuk Bendungan Mila kapasitas tampungnya sebesar 12,27 juta m3, yang digunakan untuk sumber air baku sebesar 1,47 m3/detik. Kedua bendungan ini dibangun dengan total anggaran sebesar Rp 357 miliar.

Bendungan Bintang Bano di Kabupaten Sumbawa Besar dengan kapasitas sebesar 65,87 juta m3 untuk irigasi seluas 21.454 ha dan sumber air baku sebesar 0,55 m3/detik. Biaya pembangunannya sebesar Rp 667 miliar.

Di Jawa Tengah ada Bendungan Gondang dan Logung yang ditargetkan selesai tahun ini. Bendungan Gondang di Kabupaten Karanganyar memiliki tampungan 9,15 juta m3, untuk air baku sebesar 0,2 liter/detik, dengan anggaran Rp 617 miliar. Bendungan Logung di Kabupaten Kudus dengan kapasitas tampung 20,15 juta m3 untuk mengairi lahan irigasi seluas 2.281 ha, air baku 0,2 m3/detik, dan pengendali banjir. Biaya pembangunannya mencapai Rp 604 miliar.

Bendungan Sei Gong di Batam, Kepulauan Riau memiliki kapasitas tampung 11,80 Juta m3 yang akan menyuplai air baku di Pulau Batam sebesar 0,4 m3/detik. Biaya pembangunannya sebesar Rp 238,44 miliar.

Lalu, di Provinsi Banten, akan rampung Bendungan Sindang Heula di Kabupaten Serang, yang memiliki kapasitas 9,26 juta m3. Manfaatnya untuk mengairi lahan irigasi seluas 1.000 ha, sumber air baku 0,80 m³/det dan pengendali banjir. Biaya pembangunannya sebesar Rp 427 miliar.

Terakhir, Bendungan Paselloreng di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan memiliki kapasitas tampung sebesar 138 juta m3, yang akan bermanfaat mengairi lahan irigasi seluas 7.000 ha, penyediaan air baku sebesar 0,3 m3/detik dan pengendali banjir. Bendungan ini dibangun dengan anggaran sebesar Rp 471 miliar.

Pada tahun lalu, Kementerian PUPR telah merampungkan delapan bendungan yakni Bendungan Rajui dan Payaseunara di Aceh, Jatigede di Jawa Barat, Bajulmati dan Nipah di Jawa Timur, Titab di Bali, Raknamo di NTT serta Teritip di Kalimantan Timur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×