Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, di tahun 2017 anggaran untuk pendidikan di Indonesia mencapai Rp 440 triliun. Artinya, pemerintah telah mengalokasikan 20 % dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk sektor ini. Angka ini meningkat dibandingkan 10 tahun lalu yang hanya Rp 140 triliun.
Meski begitu, pendidikan di Indonesia masih tertinggal jauh dibandingkan dengan Vietnam. Padahal negara tetangga tersebut juga memiliki anggaran pendidikan yang sama dengan Indonesia.
Salah satu faktor penyebab rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia adalah masalah guru atau tenaga pengajar. Sekitar 25 % guru mempunyai kemampuan akademis yang kurang memadai.
Baik buruknya kualitas pendidikan sangat ditentukan oleh standar kualitas guru. Oleh karena itu, guru perlu meningkatkan kompetensinya seperti tercantum dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Ada empat kompetensi yang harus dipenuhi guru, yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan kompetensi sosial.
Head of Executive Board Tanoto Foundation, Sihol Aritonang mengatakan, pihaknya mempunyai program Pelita Guru Mandiri yang diarahkan untuk membantu pemenuhan kompetensi guru bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk peningkatan proses pembelajaran, pengembangan guru, serta perbaikan fasilitas belajar-mengajar.
"Permasalahan utama yang dialami sekolah-sekolah di Indonesia selain soal kesenjangan dalam kompetensi guru, juga terkait dengan penyampaian pembelajaran yang kurang efektif dan fasilitas sekolah yang tidak memadai," kata Sihol dalam keterangannya.
Melalui Program Pelita Pendidikan, perusahaan mendukung pembelajaran berkualitas di 518 sekolah, menjangkau 43.000 siswa dan lebih dari 5.100 guru.
Harapannya melalui Program Pelita Guru Mandiri, lahir dan hadir guru-guru yang kreatif, inovatif, dan inspiratif sehingga ruang-ruang kelas menjadi sarana terbaik melahirnya generasi berkualitas yang siap menjadikan bangsa kita menjadi negara maju di masa depan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News