Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 akan kembali turun. Hal ini salah satunya disebabkan oleh faktor eksternal.
Menurut Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal, potensi pertumbuhan ekonomi pada 2020 hanya ada di kisaran 4,9% - 5,1%. Bahkan, pertumbuhan ekonomi ini diramalkan akan lebih rendah dibandingkan capaian 2019.
Baca Juga: Bank Danamon (BDMN) hanya pasang target kredit single digit di 2020, ini penyebabnya
Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China memang masih menjadi penekan utama pertumbuhan ekonomi Indonesia dari sisi eksternal. Ketegangan dagang antara dua negara ini diperkirakan masih akan berlanjut bila Presiden AS Donald Trump masih memimpin.
Selain itu, ketidakpastian perdagangan dunia justru meningkat tajam sejalan dengan semakin meluasnya perang dagang dan proteksi yang dilakukan negara-negara maju dan berkembang. Bahkan, ada juga ancaman resesi yang dialami oleh negara-negara besar, terutama partner dagang Indonesia.
Selanjutnya, masih adanya perubahan arah kerjasama dagang global. Ini lagi-lagi disebabkan oleh kebijakan kontroversial Donald Trump yang menyebabkan proses liberalisasi perdagangan yang sudah berlangsung lama mulai berbalik arah.
Baca Juga: Bursa Asia memerah dipicu ketidakpastian perundingan dagang dan koreksi harga minyak