kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengusaha Harapkan Kegiatan Usaha Makin Menggeliat Hingga Pertengahan Tahun


Selasa, 23 April 2024 / 12:55 WIB
Pengusaha Harapkan Kegiatan Usaha Makin Menggeliat Hingga Pertengahan Tahun
ILUSTRASI. Kegiatan dunia usaha diyakini akan semakin menggeliat pada pertengahan tahun 2024.


Reporter: Rashif Usman | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kegiatan dunia usaha diyakini akan semakin menggeliat pada pertengahan tahun 2024. 

Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia (BI) menunjukkan, kegiatan usaha diproyeksi semakin meningkat pada kuartal II-2024 dengan Saldo Bersih Tertimbang (SBT) 18,94%, lebih tinggi dibandingkan realisasi di kuartal I-2024 sebesar 14,11%.

Asisten Gubernur BI, Erwin Haryono mengatakan seluruh lapangan usaha diperkirakan tumbuh positif terutama pada lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan seiring bergesernya musim panen dari kuartal I-2024 ke kuartal II-2024. 

Ketua Kadin DKI Jakarta Diana Dewi berharap, kegiatan usaha pada kuartal II-2024 semakin menggeliat. Apalagi, Mahkamah Konstitusi (MK) telah memutuskan sengketa Pemilihan Presiden (Pilpres) yang dinilai menjadi angin segar bagi perekonomian nasional dan memberi kepastian bagi para pengusaha.

Baca Juga: Kegiatan Usaha Makin Moncer pada Kuartal I 2024, Pengusaha Ungkap Pemicunya

"Pemilu telah usai. Kini saatnya bersatu kembali membangun bangsa. Di akhir kepemimpinan Presiden Jokowi, kami berharap tidak lahir kebijakan-kebijakan yang mempersulit pertumbuhan dunia usaha. Begitu juga di pemerintahan yang baru nanti," kata Diana kepada Kontan, Selasa (23/4).

Dari sisi eksternal, ia juga berharap agar  badan dunia seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)  bisa mengambil langkah-langkah konkret untuk menghentikan perang Iran-Israel dan Rusia-Ukraina, sehingga supply bahan kebutuhan pokok dan energi tidak terganggu. 

"Hambatan lain terkait perekonomian global, di mana terjadinya konflik Iran-Israel berpotensi memicu resesi global dan keterbatasan supply kebutuhan pokok dan energi. Ini juga patut diwaspadai dan harus segera disiapkan mitigasi, utamanya terkait ketercukupan kebutuhan domestik," kata Diana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×