kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penerimaan pajak sektor tambang kemungkinan turun


Rabu, 01 Agustus 2012 / 14:39 WIB
Penerimaan pajak sektor tambang kemungkinan turun
ILUSTRASI. BigBox, solusi big data analytics untuk program Satu Data Indonesia,


Reporter: Agus Triyono | Editor: Edy Can


JAKARTA. Penerimaan pajak dari sektor pertambangan tahun ini kemungkinan tidak mencapai target. Direktorat Jenderal Pajak menuding salah satu penyebabnya karena kondisi perekonomian global yang mengakibatkan menurunnya harga komoditas.

Direktur Jenderal Pajak Fuad Rahmany mengatakan, pendapatan perusahaan tambang menurun akibat menurunnya harga komoditas. "Akibat pendapatan mereka menurun, pajak yang disetorkan akan turun," kata Fuad, Selasa (31/) malam.

Masalah lainnya, produksi beberapa perusahaan tambang terganggu akibat konflik dengan masyarakat lokal. “Tidak usah saya sebutkan lah, kalian juga tahu itu,” kata Fuad.

Fuad belum bisa memastikan seberapa besar penurunan penerimaan pajak sektor pertambangan tahun ini. Dia memperkirakan, penurunan penerimaan pajak tersebut belum begitu besar.

Kendati penerimaan pajak sektor pertambangan akan turun, Menteri Keuangan Agus Martowardojo yakin target penerimaan pajak sampai akhir tahun bisa tercapai. Sebab, realisasi penerimaan perpajakan pada semester pertama lalu mencapai 44,98% dari target sebesar Rp 1.016,2 triliun.

Untuk semester II nanti pemerintah menargetkan realisasi penerimaan pajak bisa mencapai Rp 560,2 triliun. Sehingga sampai akhir tahun diharapkan realisasi penerimaan pajak bisa mencapai Rp 560,2 triliun.

Sebagai catatan saja, saat meresmikan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Khusus Pertambangan dan Migas April yang lalu, pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pajak menargetkan penerimaan pajak dari sektor pertambangan Rp 80 triliun dan migas sebesar Rp 64 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×