Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Edy Can
JAKARTA. Pemerintah secara bertahap akan mengganti bahan bakar pesawat terbang dari avtur menjadi bioavtur. Bioavtur merupakan bahan bakar yang menggunakan bahan nabati sementara avtur yang saat ini digunakan memakai bahan bakar fosil.
Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Santoso Ediwibowo menjelaskan, pemerintah akan menerapkan pemakaian bioavtur sebanyak 2% pada 2016. "Penggunaan bioavtur untuk meminimalkan dampak perubahan iklim," ujar Santoso, Selasa (26/8) di Jakarta.
Direktur Jenderal Energi Terbarukan Rida Mulyana mengatakan, pemakaian avtur di Indonesia sudah mencapai 5 juta kiloliter per tahun. Menurutnya, sebanyak 40% diperoleh dari impor. "Sebagian besar dari Singapura dan Korea," katanya.
Rida optimistis pengembangan bioavtur akan bermanfaat bukan hanya dari sisi lingkungan melainkan dari sisi anggaran karena bisa menekan impor avtur. Untuk produksi bioavtur ini, Kementerian Perhubungan sedang mengkajinya bersama kementerian lain.
Beberapa hal yang memerlukan kajian tersebut diantaranya adalah mengenai sumber bahan bakar yang akan dipakai. Saat ini ada beberapa yang masih diujicobakan seperti kelapa sawit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News