kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Merpati dibidik grup Kartika Airlines


Selasa, 17 Juli 2018 / 19:49 WIB
Merpati dibidik grup Kartika Airlines
ILUSTRASI.


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Maskapai plat merah, PT Merpati Nusantara Airlines (persero) dapat angin segar. Sebuah perusahaan menyatakan siap menjadi investornya.

Sumber Kontan yang terlibat dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) Merpati bilang perusahaan tersebut adalah PT Intra Asia Corpora.

"Dari rapat kreditur di Pengadilan Niaga Surabaya, Senin (16/7) Merpati bilang bahwa ada satu perusahaan yang siap jadi investor, yaitu PT Intra Asia Corpora," kata sumber Kontan.co.id, Senin (16/7).

Salah satu pengurus PKPU Merpati Alfin Sulaiman membenarkan bahwa ada satu investor yang siap membeli Merpati. Meski demikian ia enggan mengafirmasi soal Intra Asia.

"Iya memang dari laporan ke pengurus sudah ada mitra strategis dari debitur. Tapi kalau soal siapanya, sepertinya saya tak bisa jawab, itu kewenangan debitur. Yang jelas, mitra strategis ini kata debitur memang punya pengalaman terhadap bisnis maskapai, dan sesuai dengan bisnis debitur," jelas Alfin kepada Kontan.co.id, Selasa (17/7).

Alfin menambahkan, keterlibatan pengurus dalam proses pencarian investor bagi Merpati memang hanya sebatas pemberian izin bagi Merpati membentuk tim pencari investor. Sisanya merupakan kewenangan Merpati.

"Ya intinya kami mendukung agar debitur memang dapat mitra strategis, agar proses restrukturisasi dalam PKPU ini berakhir damai," lanjut Alfin.

Dari penelusuran Kontan.co.id, Intra Asia merupakan perusahaan yang terafiliasi dengan Asuransi Intra Asia, dan PT Cipendawa yang sempat terdaftar di Bursa dengan kode emiten CPDX. Pun pada 2005 Intra Asia sempat membeli maskapai Kartika Airlines dari PT Truba.

Kontan.co.id berupaya mengonfirmasikan hal ini dengan menghubungi telepon Kantor Intra Asia yang beralamat di Wisma Intra Asia, Tebet, Jakarta Selatan. Pegawai Intra Asia bernama Yunita yang menjawab panggilan mengaku tak tahu-menahu soal niat Intra Asia membeli Merpati.

"Saya kurang tahu, kebetulan yang in-charge sedang tidak ada di kantor. Iya kita satu grup dengan Kartika Airlines, dan Cipendawa, tapi saya kurang tahu juga bisnisnya masih jalan atau tidak," katanya.

Asal tahu kini Merpati tengah menjalani proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) di Pengadilan Surabaya. Nilai tagihannya jumbo, yaitu senilai Rp 10.03 triliun.

Rinciannya terdiri dari kreditur preferen (prioritas) senilai Rp 1,09 triliun, kreditur separatis (dengan jaminan) senilai Rp 3,33 triliun, dan kreditur konkuren (tanpa jaminan) senilai Rp 5,61 triliun.

Sebelumnya, dalam rapat di DPR Deputi Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius Ro bahkan telah menyatakan siap melego Merpati, bahkan hingga kepemilikan pemerintah lenyap seluruhnya.

Hal ini dilakukan sebab, hingga 2017 saja Merpati hanya punya aset senilai Rp 1,21 triliun. Jauh dari nilai utang hitung-hitungan pemerintah senilai Rp 10,72 triliun

Asal tahu saja pada tahun 2017 aset Merpati hanya sebesar Rp 1,21 triliun. Sementara kewajiban Merpati dalam membayar utang mencapai Rp 10,72 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×