kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45937,81   9,46   1.02%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menaker Ida Fauziyah minta Balai Latihan Kerja berkolaborasi dengan dunia usaha


Minggu, 21 Maret 2021 / 14:34 WIB
Menaker Ida Fauziyah minta Balai Latihan Kerja berkolaborasi dengan dunia usaha
ILUSTRASI. Menaker Ida Fauziyah minta Balai Latihan Kerja berkolaborasi dengan dunia usaha


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah meminta agar Balai Latihan Kerja (BLK) terus berkolaborasi dengan industri agar pelatihan yang diselenggarakan mampu mengikuti perubahan yang ada. Apalagi dengan adanya revolusi industri 4.0 dan pandemi Covid-19 telah mempercepat perubahan pola usaha dan industri.

"Kita dalam kondisi seperti ini tidak ada pilihan selain kolaborasi dengan dunia usaha, seberat apapun tantangan ketenagakerjaan bisa dilalui dengan kolaborasi," kata Ida dalam keterangan tertulis yang dikutip Kontan, Minggu (21/3).

Dia juga mengatakan, selain revolusi industri 4.0 dan dampak pandemi Covid-19, kolaborasi dengan dunia industri juga diperlukan untuk menjawab tantangan klasik ketenagakerjaan. Di antaranya adalah angkatan kerja yang mayoritas berpendidikan menengah ke bawah dan mismatch antara supply dan demand pasar kerja.

Baca Juga: Pengusaha minta pengertian pekerja soal pembayaran THR tahun ini

Ida berharap, kolaborasi dengan stakeholders mampu memperkuat BLK. Tidak hanya dari sisi pelatihan dan sertifikasi, namun juga dari sisi penempatan. Misalnya di BLK Bantaeng yang dikunjungi Ida, dia berharap BLK tersebut bisa menjadi tempat bertemu semua stakeholder ketenagakerjaan maupun pertemuan dengan para pelaku usaha di pasar kerja.

Selain kolaborasi, upaya lain yang dilakukan Kemnaker adalah menerapkan program transformasi BLK. Arah kebijakannya mengubah BLK sebagai Balai Pelatihan Vokasi menjadi pusat pengembangan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja yang berdaya saing di tingkat nasional dan internasional.

"Agenda 6R yang perlu menjadi perhatian utama kita yaitu Reformasi kelembagaan, Redesain substansi pelatihan, Revolusi SDM, Revitalisasi fasilitas dan sarana prasarana, rebranding BLK, dan relationship," ujar Ida.

Selanjutnya: Banyak yang menunggak, serikat pekerja tolak pembayaran THR bertahap

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×