kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,35   -7,01   -0.75%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Konsumsi menjadi penopang ekonomi 2016


Senin, 06 Februari 2017 / 11:18 WIB
 Konsumsi menjadi penopang ekonomi 2016


Reporter: Adinda Ade Mustami, Ghina Ghaliya Quddus, Ramadhani Prihatini | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Jika tak ada aral melintang, hari ini Senin 6 Februari 2017, Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan realisasi ekonomi sepanjang 2016.

Ini nampaknya bakal menjadi pertaruhan perdana ekonomi di tangan Sri Mulyani yang didapuk menjadi Menteri Keuangan Presiden Joko Widodo pada pertengahan 2016.

Hasil polling KONTAN terhadap sejumlah analis sepakat bahwa pertumbuhan ekonomi 2016 lebih baik dibanding 2015. Jika 2015, pertumbuhan ekonomi hanya 4,79% dan menjadi pertumbuhan terendah dalam 6 tahun terakhir, pertumbuhan 2016 diperkirakan di atas 5% yakni di kisaran 5%-5,06%.

Kepala Ekonom Bank Mandiri Anton Gunawan bilang, dengan pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2016 4,9%, sepanjang 2016 pertumbuhan ekonomi akan mencapai 5%.

Meski begitu, Anton melihat, ada pelemahan ekonomi secara umum di 2016. Ini tecermin pada permintaan domestik serta kegiatan bisnis. Lebih rendahnya defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) 2016 yang diperkirakan 2% dari produk domestik bruto (PDB) menjadi cerminan. Sementara di 2015, CAD di 2,1% PDB.

Penurunan permintaan juga tecermin dari inflasi 2016 yang sebesar 3,02%, lebih rendah dari 2015 sebesar 3,35%. Realisasi penerimaan pajak rutin 2016 juga lebih rendah dari 2015, termasuk juga perlambatan pertumbuhan kredit.

Ekonom Bahana Securities Fakhrul Fulvian bilang, pertumbuhan ekonomi 2016 disumbang pulihnya ekspor sehingga neraca perdagangan membaik. "Perbaikan ini mampu menutupi belanja pemerintah yang tak sebaik ekspektasi," katanya.

Ekonom Maybank Indonesia Juniman menyebut, selain kinerja ekspor yang positif di akhir tahun 2016, persiapan pilkada turut menyumbang pertumbuhan kuartal IV-2016. Proyeksi Juniman, pertumbuhan ekonomi 2016 bisa di kisaran 5,06% ."Stabilitas rupiah juga turut membantu pemulihan ekspor," imbuh David Sumual, Ekonom dari BCA.

Ekonom PT Bank Permata Josua Pardede melihat, kontribusi terbesar pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2016 ditopang konsumsi rumah tangga yang dia prediksi tumbuh 5,05%. Peningkatan konsumsi terlihat dari perbaikan penjualan otomotif, tren penguatan indeks kepercayaan konsumen, serta penjualan eceran yang solid, ujarnya.

Kenaikan konsumsi juga didorong oleh pengeluaran masyarakat, khususnya di provinsi penghasil komoditas. Di sisi lain, investasi di sektor riil dan penyaluran kredit investasi perbankan di kuartal terakhir tahun lalu juga cenderung meningkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×