kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Koalisi parpol Islam dianggap akal-akalan Amien


Jumat, 18 April 2014 / 11:10 WIB
Koalisi parpol Islam dianggap akal-akalan Amien
ILUSTRASI. Sejumlah pekerja berjalan keluar dari salah satu pabrik di Karawang, Jawa Barat, Senin (23/11/2020). ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar/foc.


Sumber: TribunNews.com | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Sejumlah parpol dan ormas Islam melakukan pertemuan di rumah pengusaha Hasyim Ning semalam (17/4). Pertemuan ini dikuti beberapa perwakilan dari parpol dan ormas Islam.

Dari lima  Parpol Islam antara lain Ketua MPP PAN Amien Rais, Presiden PKS Anis Matta, Bendahara Umum PKB Bachruddin Nasori, Wakil Ketua Umum PPP Emron Pangkapi, dan perwakilan dari PBB. Amien Rais dalam kesempatan itu mengusulkan agar parpol-parpol islam itu membentuk Koalisi Indonesia Raya.

Menanggapi hal tersebut politisi PDI Perjuangan Fahmi Habcy menyatakan, bukan upaya menjaga kepentingan kelompok Islam, akan tettapi hanya "akal-akalan" Amien Rais dalam konteks koalisi meningkatkan posisi tawar bagi-bagi kursi menteri dalam pemerintahan mendatang.

"Umat Islam ini 85% pemegang saham Indonesia. Sejatinya, menyelamatkan, memperbaiki kesejahteraan Indonesia, berarti memperbaiki kesejahteraan umat Islam di Indonesia, juga umat beragama lain. Siapa yang terlibat menyusahkan rakyat Indonesia, sejatinya menyusahkan umat Islam dan umat beragama yang lain. Tanpa harus sesumbar, dalam pilpres ini diperlukan koalisi parpol Islam, untuk menjaga kepentingan umat Islam," ujar pengarang sajak "Aku Iso Opo" (18/4) pagi di Jakarta.

Fahmi,lanjutnya, alasan Amien Rais bahwa pertemuan semalam untuk membentuk koalisi dalam memperbaiki kehidupan berbangsa lebih baik, bagaikan peribahasa "menepuk air didulang, terpercik muka sendiri", tapi 'sah bin halal' dalam konteks memastikan bargaining jatah menteri bagi elit parpol yang hadir semalam, dalam pemerintahan kedepan.

"Jika pertemuan kemarin tujuannya menurunkan harga daging sapi melambung, menurunkan dolar dan harga bahan pokok mencekik, melindungi petani dari derasnya impor pangan, menyelamatkan TKI kita, itu akan disambut publik. Sayangnya pak Amien Rais tidak mengundang kadernya yang menjadi Menko Ekuin untuk segera memperbaiki itu semua, " pungkas Fahmi.

Sejumlah parpol dan ormas Islam melakukan pertemuan di rumah pengusaha Hasyim Ning semalam (17/4). Pertemuan ini oleh belasan perwakilan dari parpol dan ormas Islam. Dari 5 Parpol Islam antara lain Ketua MPP PAN Amien Rais, Presiden PKS Anis Matta, Bendahara Umum PKB Bachruddin Nasori, Wakil Ketua Umum PPP Emron Pangkapi, dan perwakilan dari PBB. Amien Rais dalam kesempatan itu mengusulkan agar parpol-parpol islam itu membentuk Koalisi Indonesia Raya.

Menanggapi hal tersebut politisi PDI Perjuangan Fahmi Habcy melihatnya bukan upaya menjaga kepentingan kelompok islam , tapi hanya "akal-akalan" Amien Rais dalam konteks koalisi meningkatkan posisi tawar bagi-bagi kursi menteri dalam pemerintahan mendatang.

"Umat islam ini 85% pemegang saham Indonesia. Jadi sejatinya menyelamatkan dan memperbaiki kesejahteraan Indonesia dapat dikatakan memperbaiki kesejahteraan umat Islam di Indonesia dan juga umat beragama yang lain. Siapa yang terlibat menyusahkan rakyat Indonesia, sejatinya menyusahkan umat Islam. Tanpa harus sesumbar bahwa dalam pilpres ini diperlukan koalisi parpol untuk menjaga kepentingan umat islam,"ujar pengarang sajak "Aku Iso Opo" (18/4) pagi di Jakarta.

Fahmi,lanjutnya, alasan Amien Rais bahwa pertemuan semalam untuk membentuk koalisi dalam memperbaiki kehidupan berbangsa lebih baik, bagaikan peribahasa "menepuk air didulang, terpercik muka sendiri", tapi 'sah bin halal' dalam konteks memastikan bargaining jatah menteri bagi elit parpol yang hadir semalam, dalam pemerintahan kedepan.

"Jika pertemuan kemarin tujuannya menurunkan harga daging sapi melambung, menurunkan dolar dan harga bahan pokok mencekik, melindungi petani dari derasnya impor pangan, menyelamatkan TKI kita, itu akan disambut publik. Sayangnya pak Amien Rais tidak mengundang kadernya yang menjadi Menko Ekuin untuk segera memperbaiki itu semua, "pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×