kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jumlah warga kelas menengah Indonesia meningkat


Jumat, 05 Oktober 2012 / 18:51 WIB
Jumlah warga kelas menengah Indonesia meningkat
ILUSTRASI. Orang-orang yang memakai masker menyeberang jalan di depan Menara Kembar Petronas, di tengah wabah penyakit virus corona atau COVID-19 di Kuala Lumpur, Malaysia 11 Januari 2021. REUTERS/Lim Huey Teng


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Edy Can


JAKARTA. Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar menilai kedepannya Indonesia memiliki potensi besar dalam ekonomi global. Hal ini terlihat dari semakin besarnya kelompok menengah di Indonesia yang dilihat dari segi jumlah maupun dari segi daya beli.

"Kelompok menengah adalah kelompok yang memiliki pendidikan relatif tinggi di atas rata-rata populasi dan ada pekerjaan tetap berdasarkan profesionalisme dan high skill basis atau medium skill," kata Mahendra dalam sambutan pembukaan IFEF 2012 di Jakarta, Jumat (5/10).

Mengutip data Bank Dunia, Mahendra mengatakan, sebanyak 55% penduduk Indonesia masuk dalam kategori kelompok menengah. Kelompok ini mengeluarkan belanja antara US$ 2 hingga US$ 20 dollar per hari. Survei McKinsey mengatakan, ada 45 juta orang Indonesia berada di kelompok menengah.

Menurutnya, keunggulan yang perlu diperhatikan dari jumlah ini adalah Indonesia masih memiliki demografic dividend yang produktif lebih tinggi hingga 2040 mendatang. Ini berbeda dengan dengan negara yang disebut engine society yang penduduk usia 65 tahun keatas telah mencapai 15% bahkan 20% seperti China dan AS. "Nah Indonesia itu masih ada 30 tahun lagi," ujar Mahendra.

Jika kedepannya Indonesia dapat mempertahankan pertumbuhan ekonominya di angka 5% hingga 7%  per tahun maka diperkirakan jumlah kelas menengah bisa mencapai 95 juta hingga 125 juta orang.

Pertumbuhan kelas menengah ini pun juga dirasakan oleh PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). SVP Wealth Management Bank Mandiri Inkawan D. Jusi pun melihat pertumbuhan nasabah wealth management di perusahaannya semakin besar. "Karena middle class tambah bergerak dan itukan membawa kekayaan yang besar sekali," katanya.

Saat ini jumlah nasabah premium Mandiri mencapai 50.000 orang yang ditangani oleh 170 orang relations manager.  Mulai tahun depan, Bank Mandiri akan menaikkan batas minimum tabungan wealth management sebesar Rp 1 miliar dari sebelumnya sebesar Rp 500 juta.

Saat ini, di Mandiri terdapat tiga segmen wealth management, pertama yaitu simpanan Rp 500 juta hingga Rp 3 miliar, kedua dengan tabungan antara Rp 3 miliar sampai Rp 20 miliar dan terakhir adalah tabungan di atas Rp 20 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×