kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom perkirakan inflasi Juni 2016 rendah


Kamis, 30 Juni 2016 / 17:05 WIB
Ekonom perkirakan inflasi Juni 2016 rendah


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan laju inflasi Juni 2016 Jumat (1/7) besok. Sejumlah ekonom yang dihubungi KONTAN memperkirakan, laju inflasi Juni tahun ini tergolong rendah.

Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual memperkirakan inflasi bulanan pada Juni tahun ini sebesar 0,5%. Sementara inflasi tahunan pada Juni 2016 sebesar 3,3%.

Menurut David, tekanan harga makanan Juni 2016 yang bertepatan dengan musim puasa, tidak sekencang tekanan harga pada musiman puasa biasanya. Lebih lanjut menurutnya, harga beras cenderung stabil. Sementara harga cabai dan bawang turun.

"Upaya pemerintah kelihatannya cukup berhasil menjaga harga pangan," kata David kepada KONTAN, Rabu (30/6). David juga melihat puncak inflasi tahun ini terbagi menjadi dua, yaitu di bulan Juni dan Juli dengan besaran yang seimbang.

Hal senada dikatakan Ekonom Bank Permata Josua Pardede. Pihaknya mencatat harga rata-rata beras bulan Juni mengalami penurunan 2,5% dibanding bulan sebelumnya dan harga rata-rata bawang merah yang mengalami penurunan 10,6% dibanding bulan sebelumnya. Sementara itu, harga daging sapi yang masih melambung tinggi mulai mengalami penurunan seiring dengan operasi pasar yang dilakukan pemerintah.

Josua memperkirakan, inflasi bulanan Juni sebesar 0,53% dan inflasi tahunan Juni sebesar 3,33%. Sementara itu, inflasi inti cenderung stagnan di level 3,41% year on year (YoY) dipengaruhi oleh ekspektasi inflasi yang terjaga dan kenaikan harga emas dikompensasi dengan penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat.

Lebih rendahnya tekanan harga bahan pangan pada musim puasa tahun ini membuat Bank Mandiri memproyeksikan inflasi bulanan Juni lebih rendah. Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan, pihaknya memproyeksi inflasi bulanan dan tahunan Juni 2016 masing-masing sebesar 0,46% dan 3,25%.

Ekonom Maybank Juniman mengatakan, upaya pemerintah dalam menstabilkan harga cukup membantu, namun tidak sepenuhnya menurunkan harga bahan pangan sehingga harga makanan jadi juga mengalami peningkatan. Selain itu, pihaknya juga melihat bahwa puncak inflasi terjadi di bulan Juni tahun ini dengan perkiraan inflasi bulanan sebesar 0,65% dan inflasi tahunan 3,45%.

Sementara pada bulan Juli, Juniman memperkirakan inflasi lebih rendah dibanding Juni lantaran Idul Fitri terjadi di awal bulan sehingga tekanan harga terjadi hanya di awal bulan. "Setelah lebaran harga kembali normal, tekanan harga tidak besar, inflasi akan rendah," tambahnya.

Ekonom Kenta Institute Eric Sugandi memproyeksi, inflasi bulan Juni 2016 secara bulanan dan tahunan masing-masing 0,7% dan 3,5%.

Sebelumnya, hasil survei harga mingguan pekan ketiga Juni 2016 oleh Bank Indonesia (BI) menunjukkan inflasi sebesar 0,56%, lebih rendah dibanding survei pada pekan kedua yang sebesar 0,61%. Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan ada tiga faktor yang menyebabkan laju inflasi Juni rendah.

Pertama, adanya operasi pasar yang dilakukan pemerintah untuk menjaga pasokan bahan pangan di pasar. Kedua, penurunan permintaan masyarakat. Ketiga, penguatan rupiah sehingga harga barang-barang impor juga menurun.

"Inflasi sampai akhir tahun kami perkirakan tidak sampai 4%, hanya sekitar 3,9%. Makanya kami masih punya peluang untuk melakukan easing," kata Perry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×