kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom: Kebijakan fiskal Indonesia masih bisa jaga momentum pertumbuhan


Rabu, 07 Februari 2018 / 21:03 WIB
Ekonom: Kebijakan fiskal Indonesia masih bisa jaga momentum pertumbuhan
ILUSTRASI. Konstruksi gedung PT Acset Indonusa Tbk ACST


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan optimisme bahwa dalam jangka menengah, pertumbuhan ekonomi tahunan Indonesia akan meningkat secara bertahap menjadi sekitar 5,6%. Namun, IMF mencatat bahwa penyesuaian fiskal pada tahun 2018 harus bertahap agar melindungi pertumbuhan.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai, stance kebijakan fiskal Indonesia memang cenderung ekspansif, tetapi pemerintah tetap mendorong produktivitas dan efektivitas belanja, “Sehingga dapat mendorong pertumbuhan,” ujar Josua kepada KONTAN, Rabu (7/2).

Menurut dia, bauran kebijakan fiskal dan moneter dalam jangka pendek ini pun telah menjaga momentum pertumbuhan. Adapun Menurut APBN 2018, pemerintah akan tetap memprioritaskan belanja produktif seperti belanja infrastruktur serta belanja sosial yang dialokasikan untuk penanggulangan kemiskinan dan dukungan pada masyarakat berpenghasilan rendah.

Sementara itu, di sisi moneter, menurut Josua, stance kebijakan moneter yang cenderung netral diperkirakan masih konsisten dengan target inflasi Bank Indonesia (BI) serta menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sedemikian sehingga tetap menjaga daya beli masyarakat dalam rangka memperkuat momentum pertumbuhan ekonomi dalam jangka pendek.

“Selain itu, dari stabilitas sistem keuangan, dalam rangka menghadapi dampak tightening cycle dari negara maju, system keuangan Indonesia pun cenderung kuat ditunjukkan dari Financial Soundness Indicator yang baik diikuti oleh kondisi keseimbangan eksternal yang berada dalam level yang sehat,” jelasnya.

IMF dalam asesmennya terhadap Indonesia menyatakan bahwa saat ini Indonesia berada pada posisi yang baik dalam mengatasi berbagai tantangan socio-economy. Lebih lanjut, IMF memperkirakan bahwa dengan skenario reformasi fiskal dan reformasi lainnya pertumbuhan potensial Indonesia dapat mencapai 6,5% di jangka menengah (2022).

Para Direktur Eksekutif IMF dalam pertemuan tersebut memuji perekonomian Indonesia dan menyambut baik fokus bauran kebijakan jangka pendek otoritas yang ditujukan untuk mendukung pertumbuhan sekaligus menjaga stabilitas.

Dewan Direktur juga memandang positif upaya otoritas yang memfokuskan pengeluaran publik ke sektor-sektor prioritas dan menyambut baik kemajuan investasi infrastruktur di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×