kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Rupiah Melemah, Bulog: Biaya Impor Beras dan Jagung Naik


Jumat, 26 April 2024 / 04:00 WIB
Rupiah Melemah, Bulog: Biaya Impor Beras dan Jagung Naik
Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menyampaikan paparan saat jumpa media di Jakarta, Kamis (25/4/2024).


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengakui pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) saat ini berdampak langsung pada membengkaknya biaya impor beras dan jagung. 

Bayu menjelaskan asumsi dolar digunakan dalam perhitungan biaya Bulog adalah asumsi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). 

Adapun nilai tukar rupiah dalam asumsi dasar ekonomi makro pada APBN 2024 disepakati sebesar Rp 15.000 pe dolar AS. Sementara, berdasarkan data Bloomberg, rupiah tercatat melemah 0,20% ke posisi Rp 16.188 per dolar AS pada Kamis (25/4). 

"Anda bisa melihat perbedaan antara dolar riil dengan asumsi APBN, di situlah terjadinya kenaikan biaya Bulog," jelas Bayu dalam halal bihalal Perum Bulog di Kantornya, Kamis (25/4). 

Baca Juga: Butuh 6,7 Juta Ton Beras Per Tahun untuk Program Makan Siang Gratis, Pasokan Aman?

Melihat kondisi ini, Bulog mengusulkan perlunya program stabilisasi pangan jangka panjang. Dengan begitu, kondisi ketidakpastian soal nilai tukar rupiah dapat di antisipasi. 

"Kalau kita punya program ini, risiko kurs sebenarnya bisa diredam dengan menggunakan kontrak pembelian jangka panjang untuk impor maupun pengadaan dalam negeri," pungkasya. 

Meski begitu, Bulog mengaku telah berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan serta perbankan untuk melakukan perhitungan kembali atas melemahnya nilai tukar rupiah saat ini. 

Terlebih, biaya penugasan importasi Bulog dibebankan kepada APBN. 

Perum Bulog juga melakukan stress test dan terus memantau pergerakan rupiah terhadap dolar AS. 

Baca Juga: Realisasi Impor Beras Pada Maret 2024 Capai 567.220 Ton

"Kita terus lakukan simulasi sampai dengan saat ini," jelasnya. 

Meski begitu, dengan kondisi perubahan kurs ini, Bulog memastikan pihaknya masih cukup likuid untuk membiayai kegiatan importasi baik jagung dan beras. 

"Tapi biayanya jelas naik, itu sesuai dengan pelemahan rupiah," tutupnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×