kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.524.000   9.000   0,59%
  • USD/IDR 16.200   -100,00   -0,62%
  • IDX 7.163   83,30   1,18%
  • KOMPAS100 1.069   11,81   1,12%
  • LQ45 837   10,56   1,28%
  • ISSI 216   0,73   0,34%
  • IDX30 429   5,85   1,38%
  • IDXHIDIV20 517   5,46   1,07%
  • IDX80 122   1,47   1,22%
  • IDXV30 126   0,22   0,17%
  • IDXQ30 143   1,38   0,97%

BPS: Pertumbuhan ekonomi kuartal I 2018 sebesar 5,06%


Senin, 07 Mei 2018 / 11:19 WIB
BPS: Pertumbuhan ekonomi kuartal I 2018 sebesar 5,06%
ILUSTRASI. Perkantoran Jakarta


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal pertama 2018 5,06% year on year (YoY), dengan pertumbuhan quarter to quarter (q-t-q) -0,42%. Angka itu lebih tinggi dari kuartal pertama 2017 yang sebesar 5,01% dan lebih rendah dari kuartal keempat 2017 yang sebesar 5,19%.

Tapi, angka ini lebih rendah dari proyeksi Bank Indonesia (BI) dan proyeksi pemerintah yang masing-masing sebesar 5,1% dan 5,2% YoY.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, di kuartal pertama tahun ini, harga komoditas migas dan nonmigas di pasar internasional secara umum naik baik q-t-q maupun YoY. Misalnya, harga rata-rata minyak rentah di pasar internasional, masih US$ 52,03 per barel, naik 24,34% menjadi US$ 64,7 per barel. Harga komoditas non migas juga naik, seperti makanan dan hasil pertanian dan komoditas tambang.

Kondisi perekonomian global kuartal I 2018 secara umum naik. Tapi laju pertumbuhannya lebih rendah dari kuartal keempat 2017. China di posisi 6,8% atau lebih rendah dari kuartal pertama 2017, AS menguat menjadi 2,9% dibanding kuartal pertama 2017, dan Singapura menguat menjadi 4,3% dibanding kuartal pertama 2017.

Selama kuartal pertama 2018, inflasi 0,99% q-t-q dan secara YoY inflasi tercatat 3,4%. "Inflasi triwulan pertama boleh dikatakan terkendali," kata Suhariyanto dalam konferensi pers di kantornya, Senin (7/5).

Realisasi belanja pemerintah lebih bagus dibanding kuartal pertama 2017. Kuartal I 2018 tercatat sevesar 18,87% dari pagu. Sementara kuartal I 2017, 18,75% dari pagu. Hal ini karena kenaikan belanja pemerintah pusat baik belanja barang, belanja pegawai, hingga subsidi.

Nilai ekspor Indonesia q-t-q mengalami penurunan, tapi secara tahunan naik 8,78% YoY. Tapi Nilai impor naik lebih tinggi lagi, sebesar 20,12% YoY. "Ini menyebabkan neraca dagang kita Januari-Februari defisit," tambah dia.

Data BKPM, realisasi penanaman modal naik 11,8% YoY. Penjualan mobil naik 2,88% YoY. penjualan sepeda motor naik 3,99%. Sementara produksi semen naik 3,1% YoY dan penjualannya naik 8,44% YoY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×