kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI: Natal dan Tahun Baru ungkit kinerja industri pengolahan pada kuartal IV-2020


Rabu, 13 Januari 2021 / 20:28 WIB
BI: Natal dan Tahun Baru ungkit kinerja industri pengolahan pada kuartal IV-2020
ILUSTRASI. Bank Indonesia's logo is seen at Bank Indonesia headquarters in Jakarta, Indonesia, September 2, 2020. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana


Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja sektor industri pengolahan pada kuartal IV-2020 diperkirakan membaik dari kuartal sebelumnya, meski memang masih berada dalam fase kontraksi.

Bank Indonesia (BI) mencatat, Prompt Manufacturing Index (PMI) atau Indeks Manufaktur BI pada kuartal tersebut sebesar 47,29% atau naik dari 44,91% pada kuartal III-2020.

“Meningkatnya PMI-BI pada kuartal tersebut didorong oleh peningkatan aktivitas masyarakat saat hari natal dan libur akhir tahun, sehingga meningkatkan permintaan masyarakat dan didukung ketersediaan sarana produksi,” ujar Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam laporannya, Rabu (13/1).

Erwin juga melaporkan kalau peningkatan PMI-BI pada kuartal terakhir tahun lalu didorong oleh perbaikan yang terjadi pada mayoritas komponen pembentuknya.

Seperti contohnya, volume produksi pada kuartal IV-2020 tercatat mengalami peningkatan dengan indeks sebesar 49,94% atau lebih tinggi dari 45,35% pada kuartal III-2020.

Baca Juga: IHSG menguat di Januari 2021, saham-saham ini jadi pilihan Mirae Asset Sekuritas

Indeks volume produksi yang mengalami perbaikan sejalan dengan peningkatan kecepatan penerimaan barang input sebagai indikator bahan pendukung dari produksi industri.

“Peningkatan volume produksi tersebut dilakukan untuk memenuhi permintaan yang naik pada saat hari natal dan libur akhir tahun,” tambah Erwin.

Kemudian, sejalan dengan meningkatnya volume produksi, volume persediaan barang jadi juga meningkat meski memang masih berada dalam fase kontraksi dengan indeks 46,78% atau naik dari kuartal sebelumnya yang sebesar 43,87%.

Kemudian, indeks penggunaan jumlah tenaga kerja juga tercatat membaik, yaitu sebesar 44,95% atau lebih tinggi dibandingkan 41,03% pada kuartal sebelumnya yang sejalan dengan peningkatan volume produksi pada periode tersebut.

Komponen kecepatan penerimaan barang input juga mengalami peningkatan secara terbatas, dengan indeks sebesar 42,27%. Perbaikan kecepatan penerimaan barang input diindikasikan karena lancarnya distribusi dan pasokan.

Akan tetapi, ada satu komponen yang mengalami penurunan, yaitu volume pesanan barang input yang mencatat indeks sebesar 49,33% atau lebih rendah dari 50,55% pada kuartal III-2020.

Menurunnya volume pesanan barang input terjadi pada sebagian subsektor, terutama subsektor barang kayu dan hasil hutan lainnya.

“Pesanan barang input diperkirakan telah dilakukan pada kuartal sebelumnya oleh industri pengolahan guna mempersiapkan permintaan yang meningkat saat HBKN Natal dan libur akhir tahun,” tandas Erwin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×