kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

APBN Catatkan Surplus Rp 8,1 Triliun Hingga Akhir Maret 2024


Jumat, 26 April 2024 / 10:18 WIB
APBN Catatkan Surplus Rp 8,1 Triliun Hingga Akhir Maret 2024
ILUSTRASI. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 mencetak surplus hingga Maret 2024.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 mencetak surplus hingga Maret 2024.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, APBN 2024 mencatat surplus sebanyak Rp 8,1 triliun hingga akhir Maret 2024. Surplus anggaran ini setara 0,04% produk domestik bruto (PDB).

“APBN mencatatkan surplus Rp 8,1 triliun hingga akhir Maret 2024, ini setara dengan 0,04% dari PDB,” tutur Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN Kita, Jumat (26/4).

Sri Mulyani menyampaikan, surplus APBN hingga akhir Maret 2024 ini berasal dari pendapatan negara yang terkumpul Rp 620,01 triliun. Realisasi ini mencapai 22,1% dari target APBN 2024. Realisasi penerimaan negara ini turun 4,1% dari periode sama tahun lalu, atau year on year (YoY).

Penurunan ini karena adanya pertumbuhan penerimaan negara yang cukup tinggi pada periode sama tahun 2022 dan 2023.

Baca Juga: BI Rate Naik Ke Level 6,25%, Diharapkan Bisa Tekan Biaya Impor

Di sisi lain, realisasi belanja negara hingga akhir Maret 2024 mencapai Rp 661,9 triliun, atau mencapai 18,4% dari pagu. Realisasi belanja ini tumbuh 18% YoY.

Dengan kinerja APBN yang mengalami surplus tersebut, Sri Mulyani melaporkan, keseimbangan primer pada pertengahan Maret 2024 juga surplus Rp 122,1 triliun.

Keseimbangan primer sendiri merupakan total pendapatan negara dikurangi belanja negara di luar pembayaran bunga utang.

Lebih lanjut, Sri Mulyani menyampaikan kinerja APBN hingga Maret 2024 masih cukup positif, meskipun penuh dengan kewaspadaan.

“Tahun 2024 ini masih ke kuartal II banyak perubahan dalam geopolitik dan global ekonomi yang akan berimbans pada perekonomian seluruh dunia. Tentunya Indonesia termasuk dan juga terhadap APBN,” kata Menkeu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×