CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

10 konsorsium ikut proyek air minum Lampung


Jumat, 02 Maret 2012 / 06:40 WIB
BLACKPINK dan Kim Eun Hee penulis Kingdom masuk daftar wanita berpengaruh di dunia hiburan global.


Reporter: Rika Panda | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Sebanyak 10 konsorsium telah memasukkan dokumen prakualifikasi untuk proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Way Rilau Bandar Lampung, dengan nilai investasi sebesar US$ 38 juta mengembalikan dokumen prakualifikasi pada Rabu kemarin (29/2). 10 konsorsium tersebut siap berebut tempat untuk dapat mengikuti proses tender setelah dilakukan evaluasi selama sebulan ini.

Kepala Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM), Rachmat Karnadi mengatakan, dengan telah dimasukkannya dokumen penawaran oleh 10 konsorsium, maka proses prakualifikasi dapat dilanjutkan.

Menurut Rachmat, Ke-10 konsorsium tersebut merupakan gabungan dari 21 investor yang telah mengambil dokumen prakualifikasi dengan membelinya senilai 1500 dollar AS. Dengan pembelian dokumen tersebut, menjadi bukti keseriusan para investor untuk mengikuti seleksi prakualifikasi tersebut.

Rachmat menginformasikan ke-10 konsorsium yang sudah mengembalikan dokumen prakualifikasi ke panitia lelang merupakan konsorsium berskala internasional, yang merupakan gabungan perusahaan lokal maupun asing seperti Jepang, Korea, China, dan Manila, India. “Hingga penutupan kemarin, sudah ada 10 konsorsium yang mengembalikan dokumen yang dibeli dengan harga 1500 dollar AS,” katanya, di sela-sela Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V DPR RI, di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (1/3).

Ke-10 konsorsium tersebut, yaitu China Harbour Engineering Company Ltd (CHEC) -SGL- MPS joint operation, Abeima-Wijaya Karya (Wika) joint operation, Bosowa-Tirta Prima Konsorsium, Manila Water, Water Consortium, Salcon Engineering Berhad-Aliran Ihsan Resources, LG Indonesia-Bakrie Indo Infrastructure, Kerjasama Operation (KSO) Medco-Bangun Cipta Kontraktor-MLD, Acuatico PTE.LTD-Mitsubishi, Hydrochem PTE LTD.

Rachmat menuturkan, berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) No 13 Tahun 2010 tentang Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) , kalau penawar lebih dari tiga maka proses pelelangan dapat dilanjutkan. Dengan demikian, dalam jangka waktu satu bulan ke depan terhitung sejak 29 Februari hingga 29 Maret, panitia lelang akan melakukan proses evaluasi dokumen untuk menyaring peserta yang berhak mengikuti penawaran investasi.

Di dalam proses evaluasi tersebut, lanjut Rachmat, akan ada dua amplop dokumen yang dinilai yakni proposal teknik dan keuangan. Tetapi sebelum panitia membuka amplop dokumen proposal keuangan, panitia akan memastikan peserta prakualifikasi lolos dalam penilaian proposal teknik. Nantinya panitia akan menghitung bobot kriteria dari kombinasi keduanya yang kemudian di ranking dari 1 sampai 10. Dari 10 konsorsium tersebut, tambah Rachmat, hanya akan diambil 4 peserta untuk diikutsertakan dalam proses tender penawaran investasi.

Rachmat menjelaskan hanya dipilih empat pemenang dari proses prakualifikasi tersebut untuk dapat melanjutkan ke proses tender karena dalam tender nanti masing-masing peserta tender memiliki peluang untuk memenangkan proyek sebesar 25%. Angka 25% ini, menurut Rachmat, bisa dikatakan peluang yang cukup besar sehingga dapat membuat para peserta tender nantinya semakin menunjukkan keseriusan dalam proses tender.

“Penilaian minimalnya ada, tapi belum tentu masuk (meski sudah mencapai nilai minimal) karena hanya empat konsorsium saja yang berhak ikut lelang sehingga peluang untuk memenangkannya 25%,” ucap Rachmat.

Namun, menurut Rachmat, jika ada dua peserta yang nilainya sama, panitia akan menghitung dan mempertimbangkan persentase bobot keuangan dan pengalaman masing-masing peserta. Setelah didapatkan empat peserta, proyek tender pelelangan air bersih berkapasitas 500 liter per detik ini akan dilanjutkan empat bulan kemudian.

Selama empat bulan tersebut, papar Rachmat, para peserta harus menyusun proposal pembangunan untuk kemudian meminta penawaran viability gap fund (VGF) yang diperlukan. Dengan adanya dukungan pemerintah dan penjaminan dari PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) akan membuat para investor merasa mantap menginvestasikan dananya untuk proyek di Indonesia.

Selain itu juga dapat meringankan tarif yang dibebankan kepada masyarakat dari Rp11.000 menjadi sekitar Rp 3.500 hingga Rp 4.000, tergantung dari bantuan yang diberikan oleh pemerintah. Setelah seluruh proses tender dilaksanakan, peserta yang menang akan diumumkan sekitar bulan September dengan proses konstruksi yang ditargetkan dikerjakan di awal 2013 dan selesai akhir 2013. “Pada 2013, air sudah dapat dioperasikan untuk Kota Lampung.

Sementara itu, Direktur Operasi PII Yadi Ruchandi mengatakan, pihaknya masih terus melakukan proses evaluasi, bila proyek dianggap layak secara komersial maka jaminan akan diberikan. Meski demikian, PII tampaknya telah memberikan sinyal positif untuk menjamin proyek tersebut karena PII telah cukup banyak terlibat dalam proses evaluasi.

Menurut Yadi, jaminan yang nantinya akan diberikan oleh PII ialah struktur komersial, dan jaminan kewajiban pemerintah kota Bandar Lampung untuk membeli air kepada para investor. “Pembayarannya itu yang akan dijamin oleh PII,” ucapnya.

SPAM Bandar Lampung merupakan salah satu proyek pemerintah yang ditawarkan dengan skema Publik Private Partnership (PPP). Kegiatan konstruksi yang rencananya dibangun yakni pembangunan intake
sebesar 500 liter per detik, pengadaan dan pemasangan pipa transmisi air baku ND selebar 800mm sepanjang 27 km.

Selanjutnya, pembangunan dua unit instalasi pengolahan air masing-masing berkapasitas 250 liter per detik dan kelengkapannya, serta rehabilitasi dan pengembangan jaringan distribusi untuk 42.000
sambungan rumah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×