kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.739.000   -3.000   -0,17%
  • USD/IDR 16.354   42,00   0,26%
  • IDX 6.516   -131,79   -1,98%
  • KOMPAS100 926   -15,28   -1,62%
  • LQ45 727   -11,27   -1,53%
  • ISSI 204   -5,48   -2,62%
  • IDX30 379   -5,12   -1,33%
  • IDXHIDIV20 454   -6,82   -1,48%
  • IDX80 105   -1,64   -1,53%
  • IDXV30 108   -1,53   -1,40%
  • IDXQ30 124   -1,87   -1,49%

Zulhas Pastikan Tidak Akan Impor Beras untuk Progam Makan Bergizi Gratis


Selasa, 07 Januari 2025 / 09:00 WIB
Zulhas Pastikan Tidak Akan Impor Beras untuk Progam Makan Bergizi Gratis
ILUSTRASI. Zulhas menyebut pasokan beras dan sejumlah bahan baku lainnya untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak akan didatangkan secara impor. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/tom.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) menyebut pasokan beras dan sejumlah bahan baku lainnya untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak akan didatangkan secara impor.

Dia menegaskan, pasokan pangan dari dalam negeri diklaim cukup untuk menjalankan program makan bergizi gratis yang resmi dijalankan mulai hari ini, Senin (6/1).

“Belum, tadi kita tidak bahas (soal kemungkinan kebutuhan impor untuk MBG). Hari ini kan launching, nanti kita lihat lah evaluasi seperti apa. Karena kesiapannya sudah hampir setahun, kan? Saya kira tidak akan ada masalah,” jelasnya saat konferensi pers di Graha Mandiri, Jakarta, Senin (6/1).

Baca Juga: Resmi Dimulai, Ini Sekolah Di Gorontalo Yang Mendapat Makan Bergizi Gratis Tahap Awal

Akan tetapi, Zulhas memberi sinyal proses impor susu kemungkinan masih akan ada. Mengingat, pasokan susu dalam negeri disebut belum dapat memenuhi kebutuhan.

“Ya, susu memang ada impornya. Tapi seperti biasa saja. Tapi yang lain, akan disesuaikan dengan pangan di daerah,” tambahnya.

Namun demikian, Badan Gizi Nasional (BGN) memang mengakui sejumlah sekolah di Indonesia tidak menerima susu dalam program makan bergizi gratis (MBG) yang dilaksanakan, Senin (6/1/2025). 

Kepala BGN, Dadan Hindayana menuturkan, pemberian susu hanya diperuntukkan bagi wilayah-wilayah yang memiliki sapi perah. 

“Sudah saya jelaskan, susu akan menjadi bagian makanan bergizi untuk wilayah-wilayah di mana sapi perahnya ada," kata Dadan, usai rapat dengan Komisi IX di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Senin (6/1)

Keputusan untuk memberikan susu hanya di daerah dengan usaha ternak sapi perah bertujuan untuk memberdayakan sumber daya lokal.

Baca Juga: Target Meningkat, Celios: Sulit Mengejar Investasi Sebesar Rp 1.905 Triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×