kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   6.000   0,39%
  • USD/IDR 16.209   -74,00   -0,46%
  • IDX 7.080   -3,13   -0,04%
  • KOMPAS100 1.050   -1,10   -0,10%
  • LQ45 822   1,19   0,15%
  • ISSI 212   -0,72   -0,34%
  • IDX30 422   2,00   0,48%
  • IDXHIDIV20 505   4,22   0,84%
  • IDX80 120   -0,02   -0,02%
  • IDXV30 124   -0,79   -0,63%
  • IDXQ30 140   0,97   0,70%

Zulhas Pastikan Tidak Akan Impor Beras untuk Progam Makan Bergizi Gratis


Selasa, 07 Januari 2025 / 09:00 WIB
Zulhas Pastikan Tidak Akan Impor Beras untuk Progam Makan Bergizi Gratis
ILUSTRASI. Zulhas menyebut pasokan beras dan sejumlah bahan baku lainnya untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak akan didatangkan secara impor. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/tom.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) menyebut pasokan beras dan sejumlah bahan baku lainnya untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak akan didatangkan secara impor.

Dia menegaskan, pasokan pangan dari dalam negeri diklaim cukup untuk menjalankan program makan bergizi gratis yang resmi dijalankan mulai hari ini, Senin (6/1).

“Belum, tadi kita tidak bahas (soal kemungkinan kebutuhan impor untuk MBG). Hari ini kan launching, nanti kita lihat lah evaluasi seperti apa. Karena kesiapannya sudah hampir setahun, kan? Saya kira tidak akan ada masalah,” jelasnya saat konferensi pers di Graha Mandiri, Jakarta, Senin (6/1).

Baca Juga: Resmi Dimulai, Ini Sekolah Di Gorontalo Yang Mendapat Makan Bergizi Gratis Tahap Awal

Akan tetapi, Zulhas memberi sinyal proses impor susu kemungkinan masih akan ada. Mengingat, pasokan susu dalam negeri disebut belum dapat memenuhi kebutuhan.

“Ya, susu memang ada impornya. Tapi seperti biasa saja. Tapi yang lain, akan disesuaikan dengan pangan di daerah,” tambahnya.

Namun demikian, Badan Gizi Nasional (BGN) memang mengakui sejumlah sekolah di Indonesia tidak menerima susu dalam program makan bergizi gratis (MBG) yang dilaksanakan, Senin (6/1/2025). 

Kepala BGN, Dadan Hindayana menuturkan, pemberian susu hanya diperuntukkan bagi wilayah-wilayah yang memiliki sapi perah. 

“Sudah saya jelaskan, susu akan menjadi bagian makanan bergizi untuk wilayah-wilayah di mana sapi perahnya ada," kata Dadan, usai rapat dengan Komisi IX di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Senin (6/1)

Keputusan untuk memberikan susu hanya di daerah dengan usaha ternak sapi perah bertujuan untuk memberdayakan sumber daya lokal.

Baca Juga: Target Meningkat, Celios: Sulit Mengejar Investasi Sebesar Rp 1.905 Triliun

Selanjutnya: Harga Gas Mahal, Produsen Gelas Kaca Akui Sulit Kerek Harga Produk

Menarik Dibaca: Wabah Sedang Merebak di China, Ini Gejala Virus HMPV yang Mirip Flu Biasa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×