Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Ekonom Center of Economics and Law Studies (Celios) Nailul Huda mengatakan target investasi yang dipatok sebesar Rp 1.905 triliun di tahun 2025 akan sulit tercapai.
Nailul menjelaskan, melihat target investasi tahun 2024 yang dipatok sebesar Rp 1.650 triliun tampak semu, pasalnya banyak investasi yang dipindahkan bukan investasi baru yang masuk ke tanah air.
Hal ini terbukti dari banyaknya penutupan pabrik dan pindah ke kota dengan Upah Minimum Regional (UMR) yang lebih rendah. Selain itu, Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) juga banyak terjadi di 2024.
“Saya rasa sebenarnya ketika kita hitung investasi yang terjadi bukan merupakan pindahan dari dalam negeri, saya rasa sulit untuk mengejar target investasi sebesar Rp 1.905 triliun. Terutama di kondisi iklim ekonomi global,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (6/1).
Baca Juga: Kepala BGN: 3 Juta Siswa Ditargetkan Terima Makan Bergizi Gratis hingga April 2025
Nailul tak memungkiri, tentunya ketika investasi baru masuk ke Indonesia pastinya bakal mengerek jumlah tenaga kerja. Untuk itu, kata dia, investasi ke sektor padat karya penting untuk disasar.
“Ini bisa menjadi pendorong utama untuk mendongkrak jumlah tenaga kerja yang saat ini memang seret. Namun demikian, memang nampaknya pemerintah ingin menyentuh ke investor portofolio besar global seperti manajemen keuangan,” terangnya.
Lebih lanjut, Nailul menambahkan, di samping mengutamakan investor pada manajemen keuangan pemerintah sebaiknya pemerintah lebih fokus pada investasi di sektor riil.
“Seharusnya memang lebih fokus ke investasi sektor riil yang mampu membawa efek signifikan ke perekonomian dan tenaga kerja kita,” tandasnya.
Sebelumnya, Pemerintah menargetkan investasi sebesar Rp 13.032 triliun pada periode 2025 - 2029. Hal ini sebagai upaya mendukung pencapaian pertumbuhan ekonomi sebesar 8% pada tahun 2029.
"Di tahun 2025 investasi diharapkan mencapai Rp 1.905 triliun dengan total investasi dari 2025 sampai 2029 itu kurang lebih Rp 13.000 triliun lebih sedikitlah Rp 13.032 triliun. Itu adalah yang saya sampaikan ke Bapak Presiden," ujar Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (2/1).
Rosan mengatakan bahwa investasi tersebut diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja berkualitas. Selain itu, investasi tersebut juga diharapkan mampu menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca Juga: Window Dressing Tak Terjadi, Cermati Potensi January Effect dan Saham Jagoan Analis
Selanjutnya: Syarat hingga Cara Membuat dan Aktivasi Kartu Kredit Bank Mandiri
Menarik Dibaca: 7 Cara yang Paling Ampuh Menyembuhkan Kolesterol Tinggi, Mau Coba?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News