Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menyatakan, keterlambatan informasi soal keberadaan eks caleg PDI-P Harun Masiku yang buron hingga saat ini merupakan kesalahan sistem imigrasi.
Menurut Yasonna, hal tersebut merupakan tanggungjawab Ronny Sompie sebagai direktur jenderal (dirjen) Imigrasi. Tapi, ia siap mundur dari jabatannya jika ternyata Ronny tidak salah.
"Kalau (Ronny) enggak salah, saya yang mundur dari menteri. Karena saya yakin (Roony) salah," kata Yasonna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/1).
Baca Juga: Wapres menilai keputusan pencopotan Dirjen Imigrasi merupakan kewenangan Menkumham
Yasonna mengatakan, dia sudah sering meminta agar sistem di keimigrasian diperbaiki. Sebab, persoalan keterlambatan informasi kerap terjadi.
"Karena masalah Masiku memang sistem kami yang sedang dalam apa itu kok. Sudah berapa tahun saya menyuruh pergantian sistem," ujarnya.
"Desember saja saya rapat sudah suruh, marah-marah sama mereka. Karena lambat. Sering down," imbuh Yasonna.
Baca Juga: Yasonna copot Dirjen Imigrasi Ronny Sompie, begini reaksi Jokowi
Oleh karena itu, Yasonna memutuskan membentuk tim independen untuk mengusut penyebab keterlambatan informasi tersebut. Tapi, ia meyakini ada kesalahan sistem sehingga informasi kepulangan Harun terlambat diketahui.
Rencananya, tim itu terdiri dari Unit Cyber Crime Markas Besar Polri, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Badan Sandi dan Siber Nasional (BSSN), serta Ombudsman.
"Makanya saya bilang bentuk tim independen. Lebih fair. Tadi saya ketemu BSSN. Dia mau di belakang, sudah mengirimkan ahli. Saya bilang, oke masuk. Bareskrim Cyber," kata Yasonna.
Baca Juga: Menkumham Yasonna Laoly tunjuk Jhoni Ginting jadi Plh Dirjen Imigrasi
"Kalau Ombudsman tidak mau, ya enggak usah. Tapi kan saya mau supaya betul-betul transparan," ujarnya.
Yasonna mencopot Ronny dari jabatannya sebagai dirjen Imigrasi pada 28 Januari 2020. Ronny sebelumnya menyampaikan informasi soal keberadaan Harun yang buron dalam kasus dugaan suap yang melibatkan mantan komisioner KPU Wahyu Setiawan.
Menurut Ronny, Harun sudah berada di Indonesia sejak 7 Januari 2020. Harun tiba di Indonesia dari Singapura dengan menggunakan maskapai Batik Air dan turun di Bandara Soekarno-Hatta.
Baca Juga: Terseret kasus Harun Masiku, Dirjen Imigrasi dicopot
Informasi itu baru Ronny terima karena ada keterlambatan pemrosesan data perlintasan di Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta. Sebelumnya, Direktorat Jenderal Imigarasi mengatakan, Harun masih ada di luar negeri.
Penulis: Tsarina Maharani
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Yasonna Laoly Siap Mundur dari Jabatan Menkumham, Jika..."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News