kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45932,69   4,34   0.47%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

World Bank: Indonesia punya kesempatan gantikan China ekspor ke AS


Rabu, 14 November 2018 / 17:31 WIB
World Bank: Indonesia punya kesempatan gantikan China ekspor ke AS
ILUSTRASI. Perajin furniture di Tangerang Selatan


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Dunia masih optimistis Indonesia berada pada kondisi ekonomi yang sehat. Bahkan, Phui Shen Yoong, ekonom Bank Dunia, mengatakan Indonesia memiliki peluang menggantikan China ekspor ke Amerika Serikat (AS).

"Dengan kondisi perang dagang, Indonesia bisa menggantikan China ekspor ke Amerika (AS)," ungkap Phui Shen Yoong saat pemaparan materi dalam seminar nasional Prospek Ekonomi Indonesia Di Tengah Turbulensi Kurs Rupiah di Kwik Kian Gie School of Business, Rabu (14/11).

Shen menjelaskan, Bank Dunia tetap pada pendiriannya bahwa ekonomi RI tetap kuat di tengah perang dagang. Bahkan, Shen jelaskan kondisi Indonesia tidak sama dengan negara emerging market seperti Turki yang mata uangnya melemah hingga 40%-60%. Hanya saja, kondisi negara emerging market lainnya bisa berdampak ke Tanah Air.

Menurut Phui, kondisi fundamental Indonesia baik, dengan pertumbuhan ekonomi triwulan III-2018 yang tercatat 5,17%, serta inflasi yang stabil di angka 0,28% month on month (mom) atau 3,2% year on year (yoy). Kondisi ini menurutnya stabil ditengah ketidakpastian dunia.

Tetap saja, defisit transaksi berjalan yang melebar menjadi US$ 8,8 miliar jadi fokus utama. "Pelebaran CAD untuk investasi produktif dengan mengimpor barang modal untuk pembelian mesin dan membangun infrastruktur, itu bukan hal yang buruk," jelasnya.

Kondisi tersebut menjadi peluang besar Indonesia menggantikan China, ditambah dengan pertumbuhan penduduk kelas menengah yang bisa meningkatkan ekspor Indonesia. Peningkatan ekspor ini bisa dilakukan pada jasa, pariwisata, dan furnitur. Shen yakin Indonesia bisa siap menggantikan Tiongkok untuk ekspor ke AS.

Sekedar informasi, data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat lima besar ekspor barang non-migas ke AS adalah aksesoris pakaian dan busana tidak dirajut US$ 2,13 miliar, aksesoris pakaian dan busana dirajut US$ 1,99 miliar, karet dan barang-barang dari karet US$ 1,84 miliar, ikan udang-udangan moluska dan invertebrata air lainnya US$ 1,41 miliar serta sepatu dan pelindung kaki US$ 1,33 miliar.

Sedangkan barang yang diekspor China ke AS pada 2017 didominasi oleh mesin elektrik US$ 147 miliar, mesin US$ 110 miliar, furniture US$ 32 miliar, mainan US$ 26 miliar, dan plastik US$16 miliar.

Di sektor agrikultur produk dari China ke AS total US$ 4,5 miliar pada 2017. Beberapa produk agrikultur yang diekspor adalah buah dan sayuran yang telah diproses US$ 1,1 miliar, jus buah dan sayur US$ 320 juta, makanan ringan U$ 204 juta, sayuran segar US$ 181 juta, dan cabai US$ 159 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×