kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   -25.000   -1,30%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Wonderful Indonesia akan tayang di channel global


Senin, 16 Februari 2015 / 15:37 WIB
Wonderful Indonesia akan tayang di channel global
ILUSTRASI. Katalog Promo JSM Superindo Diskon hingga 50% Periode 1-3 September 2023.


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Ruisa Khoiriyah

BOGOR. Indonesia mempertahankan tagline promosi wisata "Wonderful Indonesia". Pemerintah meyakini, tagline tersebut tepat untuk mempromosikan pariwisata Indonesia di mancanegara.

Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Arief Yahya, mengungkapkan, pemerintah akan lebih getol mengenalkan "Wonderful Indonesia" kepada dunia Internasional. Antara lain melalui pemasangan iklan di sejumlah media global seperti CNN, Discovery Chanel, juga kerjasama dengan Google.

"Saya sudah bertemu dengan mereka," kata Arief di Istana Bogor, Senin (16/2).

Upaya pemerintah sangat serius untuk berpromosi. Ini terlihat dari anggaran yang disiapkan demi mendukung pariwisata Indonesia. Khusus untuk biaya promosi saja, pemerintah menganggarkan dana sekitar Rp 1,2 triliun.

Fokus promosi juga akan dibagi tidak hanya untuk masyarakat di luar negeri, tetapi juga di dalam negeri. Tujuannya, agar wisatawan asing yang masih ada di Indonesia bisa tertarik untuk mengunjungi tempat lainnya.

Jadi pemerintah akan mengarahkan wisatawan yang selama ini terfokus di Jakarta, Bali dan Batam, agar mengunjungi destinasi yang ada di sekitar daerah itu. Misalnya, bagi wisatawan di Bali akan dipromosikan tempat wisata banyuwangi dan Bromo.

Sedangkan untuk yang ada di Jakarta akan diarahkan ke Bandung, Sukabumi dan lainnya. Lalu, mereka yang ada di Batam akan diarahkan ke daerah Riau dan sekitarnya.

Dengan demikian, semakin lama wisatawan berada di Indonesia maka devisa yang diterima juga meningkat. Tahun ini, pemerintah menargetkan penerimaan devisa dari sektor pariwisata mencapai US$ 12 miliar, atau naik dari tahun lalu yang hanya US$ 9 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×