kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Wishnutama pastikan wisatawan tak akan turun meski ada kekhawatiran virus corona


Senin, 27 Januari 2020 / 16:37 WIB
Wishnutama pastikan wisatawan tak akan turun meski ada kekhawatiran virus corona
ILUSTRASI. Wisatawan berjalan di kawasan Pura Taman Ayun, Badung, Bali, Jumat (14/12/2018).


Reporter: Abdul Basith | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kekhawatiran global akan penyebaran virus corona belum akan berdampak signifikan pada industri pariwisata Indonesia. Pemerintah Indonesia masih membuka akses periwisata terhadap wisatawan asing, termasuk dari China.

Karena itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio memastikan jumlah wisatawan ke Indonesia tidak akan mengalami penurunan karena adanya kekhawatiran akan virus corona.

Baca Juga: Rupiah terseret virus corona dan ditutup melemah ke Rp 13.615 per dolar AS

Saat ini, Indonesia masih membuka akses pariwisata dari wisatawan asing. Meski situasi tengah beredar informasi mengenai virus corona, Indonesia masih belum ada tanda positif virus tersebut.

"Sepanjang ini belum melihat dampaknya, masih normal dibandingkan tahun lalu jumlah bulan ini lebih tinggi," ujar Wishnutama usai rapat koordinasi, Senin (27/1). 

Wishnutama menjelaskan, pemerintah melihat kebijakan pariwisata dari negara lain. Hingga Singapura pun yang berhati-hati terhadap isu kesehatan masih membuka wisatawan.

Baca Juga: Bahana Sekuritas ramalkan IHSG akan bergerak terbatas pekan ini

Indonesia hanya meningkatkan kewaspadaan di pintu masuk. Hal itu dengan menyediakan alat pemindai panas (Thermal Scanner) di bandara dan pelabuhan. "Negara lain tidak ada yang melarang, kenapa kita harus melarang," terang Wishnutama. 



TERBARU

[X]
×