kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

WHO beberkan perbedaan virus corona varian delta dengan delta plus


Rabu, 28 Juli 2021 / 15:09 WIB
WHO beberkan perbedaan virus corona varian delta dengan delta plus
ILUSTRASI. WHO beberkan perbedaan virus corona varian delta dengan delta plus


Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Virus corona varian Delta telah bermutasi menjadi varian Delta Plus dan menjadi ancaman baru dalam meluasnya penularan Covid-19. 

Varian yang juga memiliki nama B.1.617.2.1 atau AY.1 telah terdeteksi di berbagai negara di dunia termasuk Indonesia. Hal itu telah dibenarkan oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman. 

"Iya. Kita temukan varian Delta Plus di Jambi dan Mamuju," kata Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Prof Amin Subandrio melalui sambungan telepon, Rabu (28/7/2021). 

Lantas, apa bedanya varian Delta dengan Delta Plus? 

Kepala Ilmuwan WHO Dr Soumya Swaminathan dalam Twitter resmi WHO mengatakan bahwa varian Delta pertama kali terdeteksi di India, dan tercipta akibat gabungan mutasi, sehingga menyebabkan varian tersebut menjadi lebih menular dibandingkan virus aslinya. 

Baca Juga: Mulai terdeteksi di Indonesia, mari mengenal varian Delta plus

Varian Delta, kata Soumya, setidaknya dua kali lebih menular dari virus corona. Artinya apabila seseorang terpapar varian ini, mereka mungkin punya lebih banyak viral load atau muatan virus.  

Menurut Soumnya, viral load atau muatan virus tersebut dapat lebih mudah menularkan ke orang lain. 

"Kemungkinan satu orang tidak hanya dapat menularkan virus ke dua orang, tetapi dapat menularkan virus ke empat, enam, atau bahkan delapan orang," kata Soumya seperti yang dikutip dari Twitter, Rabu (28/7/2021). 

Sedangkan Delta Plus, menurut Soumnya lebih berbahaya dibandingkan varian Delta. Hal ini dikarenakan varian Delta Plus memiliki mutasi lain, yang juga terlihat pada varian Betta yang pertama kali teridentifikasi di Afrika Selatan dan Gamma yang pertama kali teridentifikasi di Brasil. 

Baca Juga: Kemenkes: Semua vaksin Covid-19 efektif lawan varian Delta




TERBARU

[X]
×