kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

West Java Investment Summit (WJIS) 2021 kantongi komitmen investasi Rp 6,5 triliun


Minggu, 24 Oktober 2021 / 17:52 WIB
West Java Investment Summit (WJIS) 2021 kantongi komitmen investasi Rp 6,5 triliun
ILUSTRASI. West Java Investment Summit (WJIS) 2021 mengantongi komitmen investasi Rp 6,5 triliun.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. West Java Investment Summit (WJIS) 2021 menjadi pertanda bahwa Provinsi Jawa Barat masih menjadi wilayah yang memikat bagi investor. Dalam acara yang digelar pada 21-22 Oktober 2021 ini, ada lebih dari 30 perjanjian kerjasama yang ditandatangani.

Kepala Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Noneng Komara Nengsih mengungkapkan, dari 30 lebih perjanjian kerjasama tersebut, terdapat komitmen investasi dengan nilai total Rp 6,5 triliun.

"Dalam pelaksanaan WJIS 2021 terdapat lebih dari 30 perjanjian kerjasama dengan nilai total Rp 6,5 triliun yang ditandatangi oleh pelaku usaha. Ini merupakan bentuk komitmen untuk investasi di Jawa Barat," kata Noneng kepada Kontan.co.id, Minggu (24/10).

Beberapa perjanjian kerjasama tersebut, antara lain: Pertama, komitmen bersama antara Pemprov Jawa Barat dengan BPJS Ketenagakerjaan, BPKH, Mandiri Sekuritas, BNI Sekuritas, BCA Sekuritas dan BJB Sekuritas tentang dukungan pengembangan bisnis BUMD Provinsi Jabar dan inisiasi awal penerbitan obligasi dan/atau Sukuk Daerah sebagai alternatif pembiayaan bagi percepatan pembangunan infrastruktur di Jabar.

Baca Juga: Sejumlah emiten properti dan kawasan industri gencar berinvestasi di Jawa Barat

Kedua, nota kesepahaman antara PT Jasa Sarana dengan PT Indonesia Infrastructure Finance tentang kerjasama pendanaan proyek infrastruktur di wilayah Jabar dengan nilai investasi lebih dari Rp 500 miliar. 

Ketiga, kerjasama antara PT Jasa Sarana dengan Laconic Enterprises LLC (Kanada) terkait energi baru terbarukan (EBT) di bidang penyelesaian sampah (Waste to Hydrogen) dengan investasi lebih dari Rp 2,8 trilliun.

Keempat, pokok-pokok perjanjian antara PT Perusahaan Gas Negara (PGN) dan PT Migas Hulu Jabar tentang pemanfaatan gas bumi di kawasan perumahan, kawasan komersial dan kawasan industri dengan nilai investasi hampir Rp 100 miliar.

Noneng pun optimistis Jabar masih menarik bagi investor lokal dan asing. Hal itu pun tergambar dari realisasi investasi hingga Semester I-2021 yang diperoleh lewat  Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). 

Sebagai informasi, pada tahun ini rencana investasi yang ditargetkan oleh Kementerian Investasi/BKPM di Jawa Barat mencapai Rp 127,3 triliun. Realisasi di Semester I telah menyentuh Rp 72,46 triliun atau 56,9% dari target yang ditetapkan Kementerian Investasi/BKPM di 2021.

"Realisasi investasi di Jabar lebih didorong oleh investasi PMA dengan total sebesar Rp 44,27 triliun, sementara investasi PMDN di Jabar mencapai Rp 28,19 triliun," kata Noneng.

Adapun investor terbesar untuk realisasi PMA di Jabar antara lain: Hyundai Motor Manufacturing, Kereta Cepat Indonesia China, Cirebon Energi Prasarana, Amazon Data Services Indonesia, dan Netsle Indonesia.

Sedangkan, investor PMDN terbesar di Jawa Barat pada semester I-2021 antara lain Mahkota Permata Perdana, Jasa Marga Japek Selatan, Pindo Deli Pulp and Paper Mills, Pollux Aditama Kencana, dan Tirta Fresindo Jaya.

Selanjutnya: Kawasan Rebana dan Jabar Selatan akan serap investasi hingga Rp 392 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×